Sunday, 11 October 2020

'ku Hanya Hamba Biasa..

  


Aku hanya sebutir debu,di hempas tiupan angin

Tak berdaya..

Aku hanya seonggok pasir ,dihamparan luasnya gurun pasir

Tak bernilai…

Aku hanya sehelai jerami,ditingginya tumpukan panen padi

Tak dianggap…

Aku hanya  sebatang rumput kecil di lebatnya hutan belantara

Tak akan pernah terlihat…

Aku hanya setetes air di tengah lautan luas..

Aku hanya insan kecil,lemah dan papa

Otak dan otot ku tak sekuat mereka

Lukisan raga dan jiwaku…..

Ku berkaca di cermin raksasa,melihat jauh dalam ke setiap detil keberadaanku

Tersadar Sungguh aku tidak pantas..tak layak berada disana

Bahkan menjadi apapun di hadapanNya

Panggilan itu sayup-sayup terdengar..kucoba tak acuh

Berpaling hati dan telinga,Karena Kutau itu bukan untukku,bukan aku

Tersadar aku belum punya cukup bekal

Ransum  untuk menjalani medan yang cukup berat

Amunisi untuk ikut dalam perjuangan itu

Aku masih amatir,yang selalu dilanda rasa kuatir

Sekarang panggilan itu makin bergema

Kuat menggenggam jiwa dan raga

Tak ada yang bisa kuperbuat lagi,selain pasrah dalam penyerahan diri

Berserah sepenuh hati dan jiwa,karena ku tak bawa apa-apa

Hanya sebatang asa dibungkus penyertaianNya,berharap bahwa..

Sebutir Debu “kan dibuatNya beribu-ribu

Seonggok Pasir,sebatang jerami,sebatang rumput kecil itu

‘kan ditempaNya jadi bernilai di mataNya

Amin ku,untuk penguatanMu

Amin ku..’tuk panggilanMu,memasuki pelayanan yang baru

 

GKPI Jemaat Pakpahan,11 Oktober 2020





Sunday, 27 September 2020

Hata Togar-togar tu ibotokku...


 

Shalom..Horas ito..

Huboto tarilu dope itokku di tikki on,dipanading di laekku naburju i..hami pe ito songon naso percaya dope di kejadian I,sai songon na terbayang dope di bohi ni lae na lambok jala na ramah…,molo ro akka keluarga/tetangga mangapuli hami tu jabu di huta,songgot ma muse roha huhut tarilu-ilu hami…sude nasida manghatindangkon naburju do laekki,dang pola godang hata,boasa songoni hatop ibana lao,sai ninna nasida do..

Ito..di tingkion mungkin maol dope diroha ni ito,manjalo akka hata togar-togar napinasahat ni sude keluarga dohot akka dongan,wajar doi ito,ala ni borat ni sipingkiron ni ito,alai mangido au tu ito,ikkon adong do pangkirimon/pengharapan di ngolu ni ito.Berharap Tuhan Yesus akan menolong,berharap Tuhan Yesus akan menyertai perjalanan hidup muna,berharap di pudi ni ari,adong akka silas niroha ro tu keluarga ni ito,berharap sude berekki gabe jolma na hasea,berharap…dan berharap……ala holan ido pangalu-aluanta ito.

Sotung adong pandelean di ho ito,sotung…dao mai sian itokku,sipata unang holan tu ginjang bereng ito,bereng tu hambirang siamun,adong dongan muna na single parent naso adong dongan nasida marsiurupan,naso adong dongan nasida martukkar pingkiran ,hape ho ito…godang hami na gabe donganmu menanggung bebanmu,godang keluarga na peduli tu ho ito,dang loason nami ho sahalakmu tarilu-ilu ito,pos roham…

Ito..sengaja do husurathon on tu itokku,asa boi au leleng mangkatai dohot ito,ala huboto ngot-ngot dope rohani ito nang songoni pangkilala nami dison,ala au pe ito sipata dang tartahan au ilungku…Sugari ma jonok inganan munaon,jalo do hami ro mandapothon itokku dohot sude berekki,haol onku hamuna gomos unang lomos roha muna

Ito..unang sai matungki hu itokku,ala parngoluan on ikkon do dalanon,ala ni I ito,pos roham Tu Debata,sai na urupanna do itokku,sai parmuduon ni Tuhan ido sude akka berekki…unang sai holan na tangis be itokku,dapothon ito akka donganmu,ulahon ito siulaonmu , ala ikkon songoni do asa boi pelan-pelan jaloon ni ito arti ni parngoluan on ….. huparsinta do makkatai dohot ito nang dohot sude berekki lao patoguhon akka pangkirimon muna,alai di tikki on tung mansai maol dope i…

Ito…Margogo ma ito mandalani parngoluan on,sotung mandele itokku…Tangiang nami mandongani hamuna ito dohot akka bere nami I, Horas ma hamuna,songoni nang hami…

Sian Keluarga ni Ibotom namangkaholongi hamu….

Sunday, 2 August 2020

Selamat dan Semangat 45..


1975-2020
Happy Monday..

Terimakasihku kepada Sang pencipta untuk hari yang baru ini ,untuk hari Senin,awal minggu yang special buat saya,tepat hari ini di tanggal ini bertambah satu tahun usia saya,Ucapan syukur tiada henti kepada Sang Maha Kuasa,atas pemberianNya yang tiada ternilai nafas kehidupan yang masih bisa saya hirup dan hembuskan sampai saat ini,bukan hanya saya dan keluarga dekat saja ternyata yang turut bahagia,teman di dua dunia berbeda juga ikut,di dunia nyata mereka memberi ucapan selamat tanpa jabat tangan karena Covid masih mengancam,tapi meskipun tanpa salaman dan peluk-pelukan saya bisa merasakan ketulusan hati dari mereka yang mengasihi saya.Keluarga ,sahabat yang terpisah jarak dengan saya mereka juga turut memberi selamat mengirimkan doa dan harapan yang terbaik,terimakasih untuk semuanya sahabat baikku juga keluargaku.....

Di tanggal tiga Agustus ini,tentunya bukan lagi moment perayaan pesta atau acara tiup lilin atau potong kue lagi yang terlintas dipikiran(tapi kalau ada kian yang menawarkan sih,jelas..gak nolak..hahahaha)tapi jauh lebih dari situ,moment ini mengarahkan saya berdoa,bersyukur akan nikmat yang sudah saya nikmati,sekaligus juga mengingatkan saya bahwa semakin bertambah usia,maka  semakin berkurang juga jatah hidup saya di sini,ibarat langkah yang sudah semakin dekat ke garis finish.

 Ahhh...gak terasa sudah berada di usia 45 tahun.sudah 45 tahun saya lalui dalam hidupku,ada banyak cerita selama itu,cerita suka juga duka,tawa dan tangis,jantung berdegup kencang pertanda stress,kemudian lega seperti baru bayar utang,keuangan minus tapi kadang-kadang masih pas-pasan(belum pernah surplus),emosian sebentar,senyumnya agak lebih lama, ,dan...dan...dan masih banyak cerita lagi selama 44 tahun berlalu.Tapi satu cerita yang tak habis-habisnya saya bersyukur adalah saya masih diberi Tuhan Kehidupan dan masih bisa menghirup udara,sebuah kisah cerita yang tiada tandingannya,

45 tahun sudah.....terbeban dipikiran saya sebuah pertanyaan besar,APA YANG SUDAH SAYA PERBUAT DI USIA 44 yang lewat?ahhh ternyata belum seberapa,masih banyak hal yang belum bisa saya perbaiki dari hari ke hari,minggu yang silih berganti,bulan ke bulan bahkan tahun berlalu....nasehat orangtua saya damang Opung Tobok Rouli Pakpahan dohot dainang Boru Harianja naujui yang menjadi pedoman dalam perjalanan hidup saya,sa boi-boina bahen ngolum marguna tu jolma dohot tu Debata (Usahakan semampumu hidupmu berguna bagi sesama juga kepada Tuhan),dan sampai hari ini tujuan hidup itu masih saya pegang erat,saya sangat ingin menolong sesama semampu saya ,siapapun itu,dari golongan manapun.ketika kehadiran saya belum memberi mamfaat kepada sesama,belum dapat disyukuri oleh anak didik saya di sekolah,sahabat,keluarga,tetangga atau siapapun itu,berarti saya masih Gatot (alias gagal total),sebuah cita-cita yang sederhana sebenarnya,tapiiiii ...itu tadi masih belum berhasil sepenuhnya....

Di 45 tahun ini,doaku kepada Tuhan ku,semoga saya semakin dimampukan untuk mewujudkan cita-citaku yang sederhana itu,masih banyak hal yang ingin saya perbuat dalam hidupku,tapi saya yakin kalau saya sendiri tidak akan mampu,saya butuh pertolongan tangan Tuhanku,butuh bimbingan orangtuaku semua,keluargaku,teman-temanku juga....................

Doaku juga di usia ini,Tuhan Tolong Lindungi keluargaku dan juga setiap pribadi yang mengasihiku.

 

Di 45 tahun ini,terimakasih untuk semua berkat,juga untuk semua insan,..selamat ultah juga buat semua yang tanggal lahirnya sama dengan saya,.....Semangat dan Selamat 45

 

 

Pakpahan,3 Agustus 2020

Thursday, 30 July 2020

Belajar Mengajar Vs Hajar Menghajar


Judul tulisan Saya ini terinspirasi dari beberapa video yang beredar di media social saya beberapa hari terakhir, perihal adanya pemaksaan/kekerasan terhadap anak yang harus belajar di rumah dan di bimbing oleh orangtuanya.sedih bercampur geram melihat perlakuan yang harus di terima oleh si anak tersebut.

Tahun Pelajaran 2020/2021 untuk tingkat SD dan SMP memang sudah memasuki minggu kedua,walau sudah dua pekan terlewati,namun kendala dan kesulitan masih di temukan di awal tahun pelajaran ini.kendala dari siswa,orangtua/wali bahkan kendala yang dihadapi oleh guru-guru di sekolah.

Video yang beredar tersebut memang menggambarkan situasi yang harus dihadapi oleh orangtua,khususnya kaum emak-emak yang selama ini sudah sibuk dengan rutinitas masing-masing,dirumah,atau diluar rumah(kalau di kampung kami,harus berjibaku ke ladang/sawah)ditambah lagi harus menjadi seorang guru untuk anak-anaknya.saking ruwetnya,ditambah lagi anak yang sedikit lasak,maka emosi otomatis susah untuk di kontrol,maka terjadilah seperti yang dipertontonkan di video itu.

Sebagai seorang guru ,saya pribadi turut berempati dengan kesulitan dan beban berat yang harus di tanggung oleh sebagian besar orangtua/wali,Kesulitan ketika harus membagi waktu khusus untuk anak-anaknya disamping pekerjaan lain,kesulitan ketika harus menyiapkan budget tambahan berupa pembelian paket internet dan keterpaksaan harus membelikan sebuah handphone pintar guna mendukung kegiatan pembelajaran si anak dan bahkan kesulitan yang hampir merusak hubungan  antara anak dan orangtua seperti yang terjadi dalam video tersebut.

Namun,kesulitan yang dialami oleh sebagian orang tua saat ini,seakan membukakan mata akan apa yang selalu dilakoni oleh bapak/ibu guru di sekolah selama ini jauh sebelum  wabah covid 19 ini datang.paling tidak kita bisa membayangkan bagaimana seorang guru harus bisa meng handle 32 orang siswa dalam satu kelas, yang dipastikan memiliki sifat yang berbeda-beda,ada yang non aktif,aktif bahkan sampai super aktif,tingkat kecerdasan dan emosi yang berbeda-beda pula dari mulai masuk sampai pulang sekolah selama kurang lebih 7 jam dalam sehari,dan 6 hari dalam seminggu.bisa kita bayangkan se repot dan se capek apa gurunya di sekolah.Bukan bermaksud membela guru karena penulis adalah seorang guru,tidak…hanya sekedar membeberkan apa yang dialami selama ini,kami tidak bisa se-emosi yang ada dalam video tadi,yang mencubit sampai si anak nangis meraung-raung,guru harus tetap bisa menjaga emosi,guru tidak bisa membentak-bentak sampai membuat si anak seperti tertekan batin karena kami menyadari hal itu akan berakibat fatal bagi kejiwaan si anak…guru harus tetap bisa menjaga etika,memberi contoh untuk ditiru oleh anak-anaknya,bukan bermaksud untuk mengagungkan profesi kami sebagai guru,namun kadang ada suatu masa ketika  guru harus marah saat mengajar,karena memang demikianlah adanya,tapi kami menyadari itu bukanlah karena kebencian tapi kasih sayang yang kami taburi,makanya kami masih bisa mengontrol emosi di saat marah.kami diperhadapkan dengan anak sebanyak 32 orang dalam satu ruangan dengan berbagai macam karakter seperti yang saya uraikan diatas.Berkaca dari situasi sulit saat ini,harusnya menyadarkan kita bahwa mendidik dan mengajar anak itu juga bukan pekerjaan yang mudah.

Kembali kepada situasi pemebelajaran saat ini yang rata-rata membuat orangtua mengeluh,kami guru juga merasakan hal yang sama.jujur,kalau ada yang bisa melihat jauh kedalam sanubari kami guru,kami sangat ingin situasi pembelajaran ini berlangsung di ruangan kelas  saja,bukan seperti saat ini,karena jiwa kami lebih nyaman dan bergairah untuk menyampaikan ilmu yang kami punya kepada anak didik kami di ruangan kelas bukan di ruang maya…satu lagi yang membuat hati  sedih,contohnya saya yang masuk ke kelas VII yang baru,sudah dua minggu proses pembelajaran ini berlangsung,tapi belum semua siswa di kelas saya saya kenal,maklum penyampaian materi/tugas hanya kami kirimkan lewat WA,Absen kehadiran lewat WA..sedih memang….

Karena pendemi ini juga,guru-guru yang tidak muda lagi kesulitan beradaptasi dengan pembelajaran daring(online) ini.maklum pembelajaran daring ini menuntut operatornya harus menguasai teknologi,untuk mempersiapkan materi,tugas-tugas kepada anak didiknya di rumah.penyampaian materi di desain se menarik mungkin dengan membuat video pembelajaran singkat,ketika membuat video tersebut dibutuhkan kemampuan untuk recording dan editing video,pekerjaan ini tidak mudah untuk dilakukan sebagian guru.pun demikian mereka tetap berusaha belajar,memaksa diri mengutak-atik laptop mereka padahal selama ini mereka tidak begitu akrab dengan penggunaan teknologi yang satu ini,tapi itu tadi,demi membuat si anak mudah mengerti tentang materi yang dibahas.demikianlah kesulitan kami guru-guru saat pandemic ini,jadi bukan hanya orangtua/wali sajayang meradang.

Jadi menurut hemat saya tidak waktunya lagi kita saling menyalahkan(ortu:enak kali jadi guru,gak ngajar gaji tetap utuh diterima…Guru:baru tau rasa mereka,ternyata mengajar anak itu tidak mudah,rasain)mari kita sikapi kondisi ini dengan baik,mari Bersama-sama bergandeng tangan membimbing anak-anak kita untuk belajar di masa sulit ini,mari saling mengambil peran masing-masing sesuai tanggung jawab guru/orangtua,demi Pendidikan anak-anak kita…..jadi Belajar Mengajar bukan lagi Hajar menghajar.,Setuju???

Sunday, 26 July 2020

Marahku.....

“Prangg….”suara jendela kaca depan rumah yang pecah berantakan itu mengejutkan seisi rumah,segera saya bangkit dari tempat tidur,disusul oleh kedua anak laki-laki saya dari kamar tidur mereka,dengan langkah cepat kami bergegas menuju pintu depan untuk melihat kejadian diluar,terlihat dua pemuda berjalan sempoyongan di jalan raya yang berada tepat di depan rumah kami,seorang dari pemuda tersebut teriak-teriak dengan ucapan yang kurang jelas,jantung berdegup kencang,emosi meledak-ledak,ku kejar kedua pemuda tersebut dengan kepalan tangan ”Hei ba**,apa maksudmu melempar rumah saya,hee??”disertai tendangan kearah perutnya,disusul pukulan hook kiri dan kanan telak ke wajahnya,ala-ala petarung MMA ,anak saya yang dua sempat juga ingin terlibat ,tapi segera saya cegah,seperti tersadar si pemuda yang teriak-teriak tadi mendadak terdiam,sambal memegang wajahnya yang kesakitan.tak berselang tetangga pada keluar,ada yang bawa pentungan,mencari batu dan bahkan ada yang bawa ikat pinggang,”hajar…hajar,masukkan ke got…”suara itu terdengar dari mereka ,dan hampir saja mengeroyok kedua pemuda tersebut,saya tersadar bahwa suasana akan menjadi sangat kacau kalau saya biarkan,spontan berbalik,saya malah berusaha melindungi kedua pemuda tersebut dari penghakiman massa yang juga sudah tersulut emosinya,saya menyuruh temannya yang satu lagi untuk segera pergi menyelamatkan diri.tak berselang lama akhirnya kepala desa kami datang untuk menemui massa yang sudah hampir beringgas,dengan Bahasa lembut,sang kades berhasil menenangkan emosi para warga yang berkumpul,dan memastikan besok pagi akan diselesaikan secara kekeluargaan,karena pemuda tersebut ternyata masih warga yang sama dengan kami.permasalahan ini  memang bisa diselesaikan secara damai,yang bersangkutan mengganti kerugian serta menyatakan permintaan maafnya,dan sebagai manusia biasa yang saya juga tak luput dari kesalahan,akhirnya saya beserta keluarga menerima permintaan maafnya.

Seumur hidup,baru kali saya pernah marah semarah-marahnya,meminjam istilah jaman now,marahnya saya sudah setingkat dewa…selama ini saya selalu mencoba mengendalikan emosi,ketika si emosi itu ingin bebas berkeliaran.Prinsip,bila  saya marah 1 menit saja,maka saya akan kehilangan kebahagiaan 60 detik,selama ini selalu saya pegang,tapi untuk malam itu prinsip tersebut tidak berlaku bagi saya. Memang selama masih hidup,kemarahan itu adalah hal yang wajar,setiap orang pasti pernah merasakan dan bahkan terlibat langsung dengan kemarahan ,ada kemarahan yang levelnya masih rendah sampai yang sedang,yang tidak wajar itu adalah ketika kemarahan itu sudah kehilangan kontrol(lose control).

Tanpa disadari ,ternyata kemarahan itu adalah racun bagi jiwa dan tubuh manusia.setiap kita marah yang tidak terkontrol,maka banyak syaraf dalam tubuh kita mengalami kerusakan ditambah lagi rusaknya hubungan kita dengan sasaran kemarahan kita,sesungguhnya,dengan marah orang menyakiti dirinya sendiri ,ketika kemarahan sudah menumpuk menjadi dendam,berbagai penyakit pun datang mengunjungi diri.

Lantas apakah kemarahan itu bisa lepas atau bahkan lenyap dari kehidupan kita?dan orang tidak akan marah lagi?sepertinya tidak.Sekali lagi lagi kemarahan itu adalah wajar dan normal.bahkan dalam situasi tertentu kemarahan itu perlu ada,asal…masih bisa dikendalikan dan disisipi rasa kasih dan kebijaksanaan,sehingga dengan demikian kemarahan itu tidak lagi menjadi sumber penderitaan,melainkan sebaliknya  justru bisa menolong orang lain…

 

Monday, 13 July 2020

Mereka Tim Yang Hebat..


Penerimaan Peserta didik baru untuk tahun pelajaran 2020/2021 untuk tingkat SMP sudah berakhir hari,ditandai dengan penutupan pendaftaran ulang yang sudah berlangsung selama 2 hari,sedangkan pendaftaran sendiri sudah dimulai sejak 22 Juni sampa 11 Juli 2020.untuk memperlancar proses PPDB ,jauh-jauh hari sudah dibentuk sebuah tim yang diharapkan dapat melaksanakan,menangani tugas ini dengan baik dan dengan penuh tanggung jawab.
Kegiatan tahunan ini bukan tugas baru lagi bagi tim yang dibentuk ini,tetapi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,tahun ini di tengah pandemi Covid 19 proses PPDB berlangsung dengan cara penanganan yang berbeda pula.Tim berdiskusi untuk menemukan formula,serta langkah-langkah yang dipandang tepat dalam proses PPDB dengan mempedomani protokol kesehatan yang sudah di informasikan sejak awal.cara bekerja tim telah berubah seiring dengan tuntutan situasi dan kondisi,kolaborasi,disiplin waktu,serta ketepatan dan kecepatan untuk mengambil sebuah keputusan mutlak diperlukan dalam kegiatan tim.
Bapak A Harianja,punya pengalaman yang panjang X lebar dalam hal PPDB ini, beliau juga merupakan sosok kuat dalam tim ini,kuat dalam memberi teladan,kuat dalam arti punya terobosan,ide yang cemerlang serta tindakan-tindakan yang akurat dan terukur.
Bapak E Panjaitan,punya ketegasan serta disiplin yang ingin disebar kepada sekitarnya,merupakan ciri khas dari beliau,usia boleh muda,tapi soal integritas jangan diragukan..
Bapak IP Simanjuntak,Sosok pengampu Mapel Matematika ini,dikenal suka mengumbar senyum kepada setiap orang,keramahan menjadi ciri khasnya,dalam berdialog dengan calon siswa.

Bapak U Sihombing,pakar IT ini ,punya peran yang signifikan dalam proses PPDB ini. entri data dari setiap peserta didik yang mewajibkan ketelitian dan keakuratan data ditangani beliau.tetap semangat bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab adalah ciri khas yang melekat dan terlihat pada sosok tim yang satu ini.

Bapak Pernando Pakpahan,guru muda yang punya kemauan keras untuk belajar dari seniornya,kerendahan hati menjadi senjatanya selama pelaksanaan PPDB,membantu tim dalam pengarsipan adalah tugas utamanya di tim ini..


Bapak A,B,C,D,E,F.......mereka juga orang-orang yang luar biasa yang turut mendukung pelaksanaan PPDB ini berjalan lancar,mereka bekerja dalam senyap.....

Sunday, 17 May 2020

Panen Raya di tengah Bencana



Padiku sayang dikau kurindu

Parasmu elok terbayang selalu

Semilir angin menggoyang tubuhmu

Seakan membisikkan suara merdu..

 

Lama dikau kunanti

rindu itu sudah pasti

Ibarat dua sejoli yang jatuh hati

Tak bertemu ibarat mau mati

 

Saatnya kini tiba

Waktunya kaum kecil bersuka

Walau ditengah musibah

Virus yang bernama corona….

 

 

Sebait puisi ini menggambarkan suasana hati dari kami petani tradisional di sudut negri ini,yang menantikan dengan penuh harap satu masa dimana ada sukacita,puncak dari proses yang cukup Panjang yang sudah kami lakoni.

Bait puisi ini juga gambaran apa yang terjadi saat ini di sekitaran kecamatan Pangaribuan,kabupaten Tapanuli Utara-Sumatera Utara.Para “orang-orang mulia” alias petani di daerah ini akan segera memasuki musim panen,musim yang dinanti dengan sukacita setelah melalui proses yang lumayan melelahkan bagi petani tradisional,mulai dari menyemaikan benih, mempersiapkan lahan tanam,menanam dan menyiangi serta melakukan pemupukan,sampai pada musim panen yang tentunya lebih”menguras “tenaga.


Musim Panen,adalah musim yang dinanti ibarat dua sejoli yang sudah lama menjalin cinta dengan segala kisah yang menyakitkan dan segala kasih yang menyenangkan bagi mereka dan akan segera mengakhiri masa pacaran,sungguh waktu yang dinanti-nantikan pastinya…..kami sangat berharap banyak untuk setiap musim panen yang kami lakoni,dengan hasil yang memuaskan tentu akan berdampak pada perekonomian keluarga,kebutuhan pangan kami dan anak-anak kami akan tercukupi,meskipun itu hanya cukup sebatas makan nasi yang banyak,tidak berpikir dua kali untuk “Tabbu”karena sekarang sudah tentu tidak lagi membeli beras di warung sebelah.

Musim Panen  tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,panen tahun ini berlangsung di tengah-tengah bencana dunia yang belum berakhir sampai saat ini.sudah ribuan korban meninggal,puluhan ribu yang terjangkit,virus yang satu ini memaksa orang-orang untuk tetap berada di rumah,social and physical distancing.berbagai upaya sudah dilakukan banyak orang untuk menemukan vaksin atas penyakit ini,tapi sampai hari ini hasilnya masih nihil.banyak sector terkena imbas Covid-19 ini,perekonomian adalah yang paling terhempas.semua orang terdampak,dikota apalagi kami yang ada di desa,nilai jual komoditas barang kami rendah.semua orang prihatin…..

Musim Panen,memberi harapan baru bagi petani,harapan untuk menuai  hasil yang menggembirakan ditengah-tengah banyaknya keprihatinan,ditambah lagi ancaman seperti hama tikus,cuaca yang kadang ekstrim,serta harga pupuk yang “mahal”menurut ukuran kami.


bu tani  dan pak tani...

Tapi Musim Panen di tengah musibah ini,mengingatkan kami petani untuk bersyukur kepada Tuhan yang memelihara hidup kami , yang mengatur panas terik dan hujan penyejuk,sehingga tanaman kami bertumbuh dengan baik,tanah yang subur tempat tertancapnya akar-akar padi kami,terimakasih kami juga untuk alam……

Horas Manggotil tu sude akka dongan pangula,sai gabe naniula,tibu salpu si corona,babaniasu…

Pangaribuanmei2020

 

 

Sunday, 3 May 2020

HARDIKNAS di Tengah Pandemi...

Harusnya pagi ini saya memakai baju Kebanggaanku untuk mengikuti upacara bendera di sekolah ,ya hari ini Sabtu 2 Mei 2020,semestinya hari ini kami akan melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional sebagai mana biasanya dilaksanakan setiap tahun ,seharusnya siswa/I kami sudah berbaris rapi di lapangan untuk ikut berperan sebagai peserta ataupun sebagai petugas upacara,seharusnya….dan seharusnya masih banyak hal yang harus kami lakukan di hari special ini…
Tapi tahun ini,berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,tidak ada lagi upacara bendera di sekolah,tidak ada kemeriahan seperti yang dulu lagi.suasana Hari Pendidikan Tahun ini diselimuti kekuatiran akan pendemi Covid -19.sudah sebulan lebih sekolah ditutup demi memutus rantai penyebaran virus yang satu ini,tidak ada lagi tatap muka dengan siswa di ruang kelas,tidak terdengar lagi suara riuh anak-anak,tidak terlihat lagi anak-anak berlari kecil di lapangan sekolah,semua sudah berbeda.dan thema Hari Pendidikan Nasional juga disesuaikan dengan apa yang terjadi hari ini.”Belajar dari Covid-19”demikian tema yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nasional.Ya..belajar dari Covid-19.
Seiring dengan pandemi ini,proses belajar telah dirancang oleh pemangku kebijakan dengan metode daring(online).kegiatan ini dilaksanakan sehari setelah libur sekolah di umumkan.grup whatsap orangtua dan guru yang sudah ada sebelumnya langsung dijadikan media untuk menyampaikan materi pembelajaran dan menyebarkan informasi penting.setiap hari guru menyapa dan memberikan materi pembelajaran serta membuat penugasan online,tapi ditemukan ada kendala,ternyata tidak semua siswa yang sudah memiliki ponsel pintar ini,sehingga tidak bisa terlibat di proses pembelajaran daring ini.beberapa guru mensiasati hal ini dengan memberikan penugasan tertulis.Wajar memang ditemukan kendala disana-sini,maklum baru kali kita dipertemukan dengan masalah seperti ini.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini,selaras dengan ungkapan sang Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berkata“Jadikan setiap tempat sebagai sekolah,dan setiap orang sebagai guru”.untuk saat ini dan untuk beberapa hari kedepan(semoga dalam hitungan hari….)ketika sekolah ditutup sementara,dan dianjurkan untuk tetap di rumah saja,maka rumah beralih fungsi menjadi sekolah bagi anak-anak.ketika tidak bertemu lagi dengan guru,untuk beberapa hari ke depan,maka peran orangtua,abang/kakak atau siapa saja yang ada di rumah menjadi guru bagi anak-anak.semua serba canggung sebenarnya,tapi pandemic ini mengharuskan kita untuk melakukannya.kita tidak boleh terlena dengan libur Panjang ini,jika tidak ingin mutu Pendidikan kita terperosot ke lembah yang paling dalam.Belajar dari Covid-19,menuntut kepada setiap orang untuk memberi perhatian khusus ke dunia Pendidikan ini.guru juga di tantang untuk kreatif di situasi yang tidak normal ini,untuk menemukan metode-metode pembelajaran jarak jauh,kepada pemangku kebijakan juga harus kerja keras untuk menfasilitasi ,pihak-pihak yang berkaitan lansung atau tidak langsung demi keberlangsungan pembelajaran daring ini serta mengevaluasi,sejauh mana  efektifitas kegiatan dimaksud.
Kita sadari atau tidak,pandemic Covid-19 ini telah menghantarkan kita memasuki sebuah peradaban baru,sebuah masa yang tidak pernah ada sebelumnya,tak ada seorangpun yang siap menghadapi situasi ini,semua situasi serba baru,kita dipaksa untuk mencarikan solusi permasalahan secara bersama-sama,kita dipaksa kreatif disaat yang terjepit.berat memang…tetapi kita tidak boleh menyerah tanpa usaha.Libur yang Panjang ini memberi kita ruang untuk merenung sembari mencari solusi bisa menyapa anak didik kita serta menyampaikan setitik ilmu disituasi yang serba sulit ini.
Harapan kita semua,semoga badai ini cepat berlalu,dan kita kembali ke kehidupan normal…Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2020.

(dari halaman SMP Pulo Pakpahan,2 Mei 2020)




Thursday, 23 April 2020

Menutup Kebersamaan..


Bertemu di program Usaid Prioritas sebagai fasda
Adalah perkenalan pertama kita
Sosok berwibawa,namun penuh kesederhanaan
Pribadi yang penuh kasih,jiwa yang peduli

Di sini kita dipertemukan lagi
Di Sekolah yang sama-sama kita cintai
Menjadi pimpinan sekaligus sebagai rekan
Untuk membuat sekolah ini semakin bersinar
Tiga tahun berlalu,terasa masih kurang
Untuk kita menapaki  tangga tertinggi kemajuan
Ada banyak suka dan duka,tantangan jalan yang terjal
Hempangan pesimis di aral jalan,namun optimis selalu kau hadirkan
 
HUT-PGRI 2019
Berbagi pengetahuan,memberi ilmu adalah kebiasaanmu
Hormatmu kepada yang senior,selaras dengan cintamu kepada yang muda
Menegor dengan kasih itu juga sifatmu,
Ketika kaki melangkah menyimpang dari rel tupoksi
atau ketika telinga ini abai akan instruksi

Hari ini,…hari terakhir bersamamu di tempat ini
Tempat yang sudah kau anggap milikmu sendiri
Taman yang kau sudah hiasi,gerbang kokoh yang sudah terpatri
Pintu-pintu yang sudah kau buat rapi
Kini di gerbang ilmu itu kau tak hadir lagi
Untuk menyapa siswa atau sekedar membetulkan dasi atau topi mereka
Dari ruang pengisi pengetahuan itu juga wujudmu telah hilang
Sapaan khas..Syalom…Horas…Merdeka…. tak akan terdengar lagi
Bukan kau tak ingin lagi Bersama kami
Tapi hanya karena kewajiban yang harus kau jalani
Meski sedih dan berat hati,kami terima perpisahan ini
Kami lepas dengan doa,walau banyak yang mencintaimu disini
Dengan Penuh harap…semoga Sehat dan selamat menjalankan amanah
Di tempat yang baru
Tetaplah tularkan  kebaikan-kebaikan itu
Walau bukan kepada kami lagi
Terimakasih atas segala kebaikan yang sudah kami alami
Terlebih motivasi yang sudah kau beri
Walau kadang berbalas kurang simpati
Untuk itu kami mohon maaf dari hati

Sampai jumpa dilain waktu lagi…

Salam hormatku kepada Bapak Gabe Lumbanbatu,S.Pd
Syalom...
Horas...

smp_pulo,23 April 2020
HUT RI 2019
Bersama Rev.Johannes Fries(Jerman)

Sunday, 19 April 2020

Kerinduan di tengah Pergumulan

Selamat Minggu Quasimodogeniti dan selamat Menikmati ibadah di rumah masing-masing,minggu ini sudah memasuki minggu ke empat melakukn ibadah Minggu di rumah,sesuai himbauan pemerintah dan pimpinan gereja,dalam rangka memutuskan rantai penyebaran virus jahat Corona.gelisah dan resah itu sudah pasti,takut?itu juga apalagi…sebulan lebih menghentikan aktivitas rutin di pekerjaan,tak ada lagi apel pagi dan kegiatan lain,aktivitas social juga dibatasi,tak ada lagi pesta adat,arisan dan perkumpulan lainnya,aktivitas rohani juga terganggu,seperti biasa,setiap Jumat malam,ada marguru ende ama,ini juga dicancel,Hari Minggu juga tak bisa beribadah Bersama jemaat yang lain.dan masih banyak lagi hal-hal yang terpaksa tidak bisa dilakukan seperti biasanya karena teror dari si Corona ini,beruntung masih ada yang berusaha menguatkan dan memberi harapan atas situasi yang kita alami akhir-akhir ini.
Hari ini saya membaca tulisan singkat dari Hamba Tuhan Pdt Yudi Siagian,beliau melayani di HKBP Pakpahan Resort Pangaribuan, SINGKAT,PADAT,MENGUATKAN,tiga kata mengambarkan tulisan singkat beliau.entah karena kebetulan atau tidak, Evangelium hari ini(Minggu 19 April 2020) sangat sesuai dengan sItuasi yang kita hadapi saat ini,"JIwaku Haus kepada Allah".ada kerinduan di tengah pergumulan ,demikian ungkapan hati setelah baca status dari amang pendeta di akun sosial beliau dan setelah mendapat ijin untuk share,maka berikut saya bagikan kepada kita semua sebagai renungan penguatan di masa-masa sulit ini
Mazmur 42 : 1 – 6
1Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
2Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
3Jiwaku haus kepada Allah,
kepada Allah yang hidup.
Bilakah aku boleh datang
melihat Allah?
4Air mataku menjadi makananku
siang dan malam,
karena sepanjang hari orang berkata kepadaku:
“Di mana Allahmu?”
5Inilah yang hendak kuingat,
sementara jiwaku gundah gulana;
bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia,
mendahului mereka melangkah ke rumah Allah
dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur,
dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
6Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!

1. Kerinduan Akan Rumah Tuhan
Di situasi sulit yang pemazmur dan bangsa Israel hadapi ketika dalam pembuangan, mereka merindukan masa-masa kebebasan mereka untuk bersekutu dengan Tuhan di BaitNya. Mereka rindu beribadah dirumah Tuhan dan kerinduan itu digambarkan seperti rusa yang haus merindukan sungai yang mengalir. Dan mungkin, itulah yang kita rindukan pada saat ini. Oleh karena situasi Covid 19, kita merindukan persekutuan dengan Allah, beribadah kepada Allah di Gereja. Memang, kita percaya bahwa Allah hadir di setiap tempat dan kita bisa beribadah di setiap tempat, tetapi kita juga percaya ada kekhususan beribadah di Gereja. Di rumahNya, Allah menantikan kita seperti seorang Bapak menantikan Anaknya. Di rumahNya Allah menjamu kita. Dan di rumahNya juga kita bisa melihat dan merasakan kebaikan serta anugerahNya. Dengan apa yang sedang kita alami sekarang maka kita diingatkan dan disadarkan agar ketika Covid 19 ini sudah berlalu, maka kita sungguh-sungguh menghargai persekutuan dengan Allah di Gereja setiap hari Minggunya. Kita bersama keluarga dengan sukacita meringankan langkah disertai dengan suara sorak-sorai serta nyanyian syukur menerima undangan jamuan Tuhan.
2.Jangan tertekan!
Demikian Firman Tuhan. Seberat apapun persoalan yang kita hadapi, atau seberat apapun pengaruh Covid 19 ini dalam kehidupanmu, jangan biarkan jiwamu tertekan. Ingatlah segala kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam hidupmu, dan berharaplah kepada Allah. Allah itu hidup dan Dia-lah penolong kita. Allah itu hidup dan Dia setia bersama kita melewati situasi sulit ini. Allah itu hidup dan Dia-lah pembebas dan penyelamat kita. Amin
Tuhan memberkati kita sekalian.
Courtesy of  Yudi Siagian


Wednesday, 15 April 2020

Reading comprehension 1


Everybody needs friends.You can feel very sad and lonely if you don’t have someone to play with.
Friendship ia a type of relationship between two people who care about each other.Friends usually spend time together,share ideas and treats,have fun,respect each other’s differences,an care for each other’s safety and well being.in other words,friendship is wonderful.But that’s not to say friendship is easy.it demands time and effort,and it requires that people put someone other than themselves first sometimes.
Many things are necessary fo agood friendship,for example honesty,trustworthiness,loyalty and unconditional acceptance.A friendship makes people in the relationship happy,both people have fun when they spend time together.
For two people to become best friend,you have to really know and understand each other well.This can only happen over long time,not just a few days.friendship is like planting  seed that you have found.You are not quite sure what is going to come up so you have to watch it carefully and look after it.

Based from the text,answer these questions!
1.What is friendship?
2.Is friendship easy?Why?or Why not?
3.What should we have to build a good friendship?
4.Can a good friendship be built in a short time?
5.Please write down,your best friend at least 10(paling sedikit lho…)

BIOGRAPHI OPPUNG TOBOK ROULI PAKPAHAN





L
ahir di Lumban Gaol pada hari Minggu tanggal 15 April 1928, dan dibaptis pada tanggal 17 Juli 1928,anak pertama dari sepuluh bersaudara keturunan dari ompung kami Arginius Pakpahan (Op Panungkunan Pakpahan)-Rosella boru Sinaga (Op Panungkunan Boru)
Sebagai anak pertama,sudah tentu  harus membiasakan diri hidup dalam perjuangan yang keras dalam situasi yang serba pas-pasan.
Mengenyam Pendidikan “hanya” sampai kelas tiga sekolah rakyat dulu,harapan untuk melanjutkan sekolah sirna seketika penjajah bangsa Jepang datang ke tanah Pangaribuan.Sekolah yang dulunya berdiri di dekat Pasar (sekarang menjadi terminal Pangaribuan) terpaksa harus ditutup,dan sebagian besar siswanya terpaksa melarikan diri guna menghindari tangkapan pihak Jepang untuk dipekerjakan ke Pekan Baru untuk membuka jalan,beruntung Ayah kami bisa menyelamatkan diri dengan melarikan diri ke dusun Parinsoran,pemilihan tempat itu bukan tidak beralasan,yaitu di dusun Parinsoran ada Pariban Ompung kami boru Sinaga,hanya dengan penyertaan Tuhan saja ayah kami tidak berhasil dibawa ke Pekan Baru,karena sampai sekarang,teman-teman ayah kami yang dibawa pihak Jepang ,sudah tidak pernah ada kabar beritanya,meskipun ada orang yang menyebut semua tawanan itu telah meninggal selama dipekerjakan.
Waktu terus berjalan pada tahun 1945,ayah kami mendapat berita bahwa Jepang sudah meninggalkan Tano Pangaribuan,sehingga beliau berniat kembali pulang ke Pangaribuan.

Sesampainya di Pangaribuan ayah kami bekerja pada NBK pihak Jepang yang sudah dikelola oleh pribumi yang waktu itu kepalai oleh Sahala Pasaribu yang berasal dari Aek tangga Garoga.Mereka dipekerjakan sebagai buruh yang mengisi beras ke dalam goni untuk selanjutnya dikirim ke daerah-daerah terdekat yang membutuhkan.
Tahun berganti tahun ayah kami tumbuh menjadi seorang lelaki yang dewasa,maka ompung kami menyuruh ayah kami untuk “mangoli”,banyak tantangan yang dihadapi beliau karena mendapat banyak penolakan dengan alasan karena berasal dari keluarga yang Besar (dengan Sembilan bersaudara),sehingga ditafsir susah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya kelak.Namun Tuhan itu Maha Pengasih,tahun 1946 Ayah kami berkenalan dengan Ibunda kami tercinta Dorima Harianja yang lahir pada hari Rabu,02 Oktober 1929 dan dibaptis pada tanggal 2 Nopember 1929 anak perempuan dari ompung kami Julius Harianja (Ompu Togi Harianja )almarhum dan Rosti boru Pakpahan (Ompu Togi boru)almarhum dari desa Harianja )karena sudah merasa saling  mencintai,maka mereka melangsungkan pernikahan suci di gereja HKI Harianja.
Setelah menikah hanya 3 bulan kemudian mereka hidup berdikari sendiri (Manjae),disinilah titik awal perjuangan hidup keluarga baru orang tua kami dimulai,dengan modal panjaean sebuah Hudon Tano dan setapak sawah untuk dikelola,mereka harus mendayuh Biduk Rumah Tangga ini,berbagi tantangan harus mereka hadapi bersama,namun bagaimanapun keadaaanya mereka harus siap dengan apa yang ada pada mereka.,Setelah lima tahun berkeluarga,Tuhan mengarunikan seorang anak laki-laki  kepada orang tua kami yang kemudian diberi nama Wilson Panungkunan Pakpahan.
Suka duka dalam mengarungi Bahtera Rumah Tangga mereka lalui bersama,masa kehidupan yang susah terpaksa dijalani mereka dengan cara Mamola Pinang,Mandondon (menyewa)sawah   supaya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,tidak hanya itu usaha berjualan dilakoni mereka berdua dengan berjualan teh,kopi ,tuak ,masak mi sampai berjualan Martabak dengan melibatkan anak-anaknya.Dimana ada pesta horja orangtua kami pasti sudah ada disana lengkap dengan peralatan berjualannya,demikian juga saat Perayaan HUT kemerdekaan setiap tahunnya tidak pernah ketinggalan dengan “Parlape-lapeannya”.Tidak hanya itu,jiwa bisnisnya mulai merambah usaha lain yaitu sewa Pengeras suara(mik Toa) dan tenda plastic untuk pesta.semua ini merupakan kerja keras dan upaya yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Tercatat pada waktu itu baru orangtua kami yang memiliki usaha tersebut di Pangaribuan,sampai kemudian berjalanya waktu dengan era Modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang menyisihkan usaha orangtua kami tergusur oleh munculnya Sound system yang canggih dan teratak yang kokoh berdiri.
Semangat dan kerja keras yang ditunjukkan oleh kedua orangtua kami,serta penyerahan diri secara total kepada Tuhan Yesus Kristus,membuat orangtua kami tetap tegar dalam melewati masa-masa sulit untuk memperjuangkan kami anak-anaknya.Kami sangat bangga punya ayah yang ulet ,pekerja keras yang ditopang oleh Ibunda kami tercinta,seorang ibu Pendoa,yang tidak pernah habis hari tanpa mendoakan keluarga kepada Tuhan nya.
Dan dengan penyertaan Tuhan Yesus Kristus yang diyakininya sebagai sumber segala berkat yang melimpah ,hingga saat ini dan sampai esok kelak masih menjadi suluh dan Teladan bagi kami anak-anaknya,parumaen,Boru,Hela dan seluruh pahompu di manapun saat ini berada.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa melimpahkan berkat kesehatan,Kekuatan dan Panjang umur bagi kedua orangtua kami yang tercinta……….
Sebelum mengakhiri biografi orangtua kami ini,kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan biografi ini,oleh karenanya kepada segenap keluarga kirannya dapat memberikan sumbangan saran agar keluarga kami semakin mengetahui jejak,sejarah dari orangtua kami…….
15 April 2012
Pomparan Ni
OMPU TOBOK ROULI PAKPAHAN/br HARIANJA
(per tanggal 15 April 2012/Tepat Ultah Ayahanda ke 82 Tahun)
No
Ari Tubu
Tgl Tubu
Tardidi
Nama
1.         
Kamis
19-07-1951
11-11-1951
Wilson Panungkunan Pakpahan/S br Panjaitan
2.         
Jumat
11-09-1953
25-12-1953
Apentina br Pakpahan/BL Simatupang
3.         
Selasa
31-05-1955
25-12-1955
Tiominar br Pakpahan
4.         
Kamis
03-04-1958
31-08-1958
Jekson Pakpahan/br Lubis
5.         
Minggu
10-05-1963
07-07-1963
Sontiner br Pakpahan/J Lumbantoruan
6.         
Kamis
10-07-1965
24-10-1965
Danner Pakpahan/ B br Panjaitan
7.         
Senin
19-02-1968
30-06-1968
Dortua br Pakpahan/ H Marpaung
8.         
Senin
27-09-1971
31-10-1971
Berliana br Pakpahan/ J Simangunsong
9.         
Minggu
03-08-1975
26-10-1975
Rudi Hartono Pakpahan/M Br Sirait
Cucu-cucu
No
Nama
1.        
Tobok Lediani Br Pakpahan,AMd/Manullang
2.        
Delpi Nuraida br Pakpahan,SE
3.        
Kurniadi Pakpahan,SE
4.        
Meri Susiani Simatupang,SPd/Gultom
5.        
Antonius Simatupang
6.        
Leris Lenny   Simatupang
7.        
Sufrio Simatupang
8.        
Puspa Dewita Simatupang
9.        
Oviyent Simatupang
10.     
Rittar Wiwit Br Pakpahan
11.     
Yessi Br Pakpahan,Amd
12.     
David Pakpahan
13.     
Torang Lumbantoruan,SE
14.     
Leonardo Lumbantoruan
15.     
Melanita br Lumbantoruan
16.     
Arvaeni br Pakpahan
17.     
Ravael Pakpahan
18.     
Tri Berson Pakpahan
19.     
Debora Margareth Pakpahan
20.     
Andrian Binsar Pakpahan
21.     
Friska Br Marpaung
22.     
Milano Jeremi Marpaung
23.     
King David Marpaung
24.     
Carlos Impola Simangunsong
25.     
Cindy br Simangunsong
26.     
Valencia Br Simangunsong
27.     
Juan  Simangunsong
28.     
Kevin Ishikawa Pakpahan
29.     
Krish Dwi Sadewa Pakpahan
30.     
Keyshia Aurora Pakpahan

CICIT/NINI
1.Angelina  br Manullang

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...