Harusnya
pagi ini saya memakai baju Kebanggaanku untuk mengikuti upacara bendera di
sekolah ,ya hari ini Sabtu 2 Mei 2020,semestinya hari ini kami akan
melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional
sebagai mana biasanya dilaksanakan setiap tahun ,seharusnya siswa/I kami sudah
berbaris rapi di lapangan untuk ikut berperan sebagai peserta ataupun sebagai
petugas upacara,seharusnya….dan seharusnya masih banyak hal yang harus kami
lakukan di hari special ini…
Tapi
tahun ini,berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,tidak ada lagi upacara bendera
di sekolah,tidak ada kemeriahan seperti yang dulu lagi.suasana Hari Pendidikan
Tahun ini diselimuti kekuatiran akan pendemi Covid -19.sudah sebulan lebih
sekolah ditutup demi memutus rantai penyebaran virus yang satu ini,tidak ada
lagi tatap muka dengan siswa di ruang kelas,tidak terdengar lagi suara riuh
anak-anak,tidak terlihat lagi anak-anak berlari kecil di lapangan sekolah,semua
sudah berbeda.dan thema Hari Pendidikan Nasional juga disesuaikan dengan apa
yang terjadi hari ini.”Belajar dari Covid-19”demikian tema yang diberikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nasional.Ya..belajar dari Covid-19.
Seiring
dengan pandemi ini,proses belajar telah dirancang oleh pemangku kebijakan
dengan metode daring(online).kegiatan ini dilaksanakan sehari setelah libur
sekolah di umumkan.grup whatsap orangtua dan guru yang sudah ada sebelumnya
langsung dijadikan media untuk menyampaikan materi pembelajaran dan menyebarkan
informasi penting.setiap hari guru menyapa dan memberikan materi pembelajaran
serta membuat penugasan online,tapi ditemukan ada kendala,ternyata tidak semua
siswa yang sudah memiliki ponsel pintar ini,sehingga tidak bisa terlibat di
proses pembelajaran daring ini.beberapa guru mensiasati hal ini dengan
memberikan penugasan tertulis.Wajar memang ditemukan kendala disana-sini,maklum
baru kali kita dipertemukan dengan masalah seperti ini.
Peringatan
Hari Pendidikan Nasional tahun ini,selaras dengan ungkapan sang Bapak
Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berkata“Jadikan setiap tempat sebagai
sekolah,dan setiap orang sebagai guru”.untuk saat ini dan untuk beberapa hari
kedepan(semoga dalam hitungan hari….)ketika sekolah ditutup sementara,dan
dianjurkan untuk tetap di rumah saja,maka rumah beralih fungsi menjadi sekolah
bagi anak-anak.ketika tidak bertemu lagi dengan guru,untuk beberapa hari ke
depan,maka peran orangtua,abang/kakak atau siapa saja yang ada di rumah menjadi guru bagi anak-anak.semua serba
canggung sebenarnya,tapi pandemic ini mengharuskan kita untuk melakukannya.kita
tidak boleh terlena dengan libur Panjang ini,jika tidak ingin mutu Pendidikan
kita terperosot ke lembah yang paling dalam.Belajar dari Covid-19,menuntut kepada
setiap orang untuk memberi perhatian khusus ke dunia Pendidikan ini.guru juga
di tantang untuk kreatif di situasi yang tidak normal ini,untuk menemukan
metode-metode pembelajaran jarak jauh,kepada pemangku kebijakan juga harus
kerja keras untuk menfasilitasi ,pihak-pihak yang berkaitan lansung atau tidak
langsung demi keberlangsungan pembelajaran daring ini serta mengevaluasi,sejauh
mana efektifitas kegiatan dimaksud.
Kita
sadari atau tidak,pandemic Covid-19 ini telah menghantarkan kita memasuki
sebuah peradaban baru,sebuah masa yang tidak pernah ada sebelumnya,tak ada
seorangpun yang siap menghadapi situasi ini,semua situasi serba baru,kita
dipaksa untuk mencarikan solusi permasalahan secara bersama-sama,kita dipaksa
kreatif disaat yang terjepit.berat memang…tetapi kita tidak boleh menyerah
tanpa usaha.Libur yang Panjang ini memberi kita ruang untuk merenung sembari
mencari solusi bisa menyapa anak didik kita serta menyampaikan setitik ilmu
disituasi yang serba sulit ini.
Harapan
kita semua,semoga badai ini cepat berlalu,dan kita kembali ke kehidupan
normal…Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2020.
(dari halaman SMP Pulo Pakpahan,2 Mei 2020)
No comments:
Post a Comment