Semua pekerjaan yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah satunya. Saking mulianya, pemerintah menetapkan satu hari sebagai harinya para pendidik . Setiap tanggal 25 Nopember diperingati sebagai harinya para Guru di seluruh tanah air. Sudah sebagai tradisi setiap sekolah mengadakan berbagai kegiatan dalam memeriahkan harinya insan pendidik ini. Sebagai seorang guru, saya tentu ikut bahagia dalam eforia tersebut, namun terbersit di dalam hati sebuah refleksi terhadap profesi yang baru saya lakoni selama 18 tahun ini. Pertama saya bersyukur kepada Tuhan atas karuniaNya, telah menentukan jalan hidup saya di dunia yang dekat dengan anak-anak dari berbagai latar belakang mereka.
Tuhan memberi saya talenta untuk menjadi seorang guru, tentu saya bangga dengan profesi ini, dan saya sangat mencintai profesi saya ini sebagai ”Ladang utama” saya dan keluarga saya, kenapa saya bangga? saya punya beberapa alasan pribadi.
1.Guru profesi mulia
Dulu ada pak menteri bilang "Guru Mulia karena Karya...." Dahulu Jauh sebelum menjadi guru, profesi guru dimata saya adalah profesi yang mulia sama mulianya dengan para pendeta dan sintua di gereja. Bagaimana seorang guru mendapat tempat yang baik di masyarakat. Bukan secara materi namun secara sosial. Di tengah-tengah masyarakat (di kampung saya) seorang guru itu selalu menjadi perhatian sama dengan profesi rohaniawan lainnya, selain jadi tempat minta pendapat, seorang yang profesi guru umumnya punya kemampuan di bidang adat-istiadat (meskipun tidak semua,termasuk saya yang belum fasih beradat batak ini, meskipun dari lahir sampai tua begini tinggal di kampung),di bidang kerohanian juga aktif dan di bidang lain,profil guru itu selalu mendapat perhatian khusus.
My youngest daughter |
2.Guru mampu Menjaga Perilaku saya
Berbagai kasus kriminal akhir-akhir ini turut mencoreng nilai ke sakralan dunia pendidikan , ada siswa yang tega berbuat tidak manusiawi kepada seorang ibu lansia. Lalu, mengapa saya tetap bangga akan profesi ini? Jujur...saya bukan orang baik, orang suci juga bukan, saya sama seperti manusia lain yang tak sempurna, namun saya sadari bahwa profesi ini ikut menjaga diri saya dari segala perbuatan buruk. Bayangkan, andai seorang guru itu tukang judi, terlibat judol, suka mabuk miras , punya kebiasaan ngomong jorok, tukang”Parbada”, suka gosipin orang lain, Malas ikut ibadah , hobi selingkuh, doyan narkoba, kerjanya cuma protes tanpa mampu memberi solusi.........kalau sudah begitu, muncul pertanyaan......pertanyaannya.......masih tersisakah kata-kata dan kebaikan yang akan diberikan buat para siswanya???? Sementara sang guru adalah sosok yang digugu dan ditiru...teringat sebuah pameo, guru kencing berdiri,siswa kencing berlari....kalau sudah begitu,apa kata duniaaaaaa......???
3.Guru,Ada Kebanggaan yang Tak Ternilai
Uang bukan segalanya,tapi segalanya bisa dibeli dengan uang........begitulah ungkapan lazim terdengar, tapi untuk pribadi seorang guru,tidak semua hal dapat dinilai dengan uang, pernyataaan ini benar adanya, Bagi saya, menjadi guru memberikan sebuah kebanggaan tak ternilai dan bahkan tak bisa disetarakan dengan materi. Apakah itu? Yaitu, pada saat mantan siswa saya lebih sukses dari saya gurunya. Pernah ada mantan siswa saya menyapa saya disuatu tempat yang sekarang sudah menjadi penegak hukum kepolisian Republik ini, ketika saya menjenguk keluarga yang sakit di rumah sakit, ada mantan siswi saya yang bekerja di tempat tersebut,dia menyapa dan menyalam saya sambil menundukkan kepala,sungguh sebuah kebanggaan yang tak ternilai. Ada juga yang sudah menjadi guru seperti saya,pegawai negeri dan swasta di kota metropolitan, mereka tidak pernah memberi saya sepeser uang, tapi mendengar dan tahu mereka berhasil,itu sudah sebagai hadiah yang terbesar bagi saya pribadi. Tapi jauh dari semua itu,ketika mantan anak didik kita berkelakuan baik saja,sopan dan berkarakter di tengah-tengah masyarakat,itu saja sudah merupakan keberhasilan kita mendidik mereka pada masanya.....
saya bangga dengan profesi ini,karena saya bangga,maka wajib hukumnya saya juga harus bersyukur kepada pemberi talenta ini,berterimakasih kepada pemberi kepercayaan,bagaimana dengan cikgu sekalian? ah,menurut saya kita sama kayaknya....jadi mari kita bersyukur kawans
Selamat hari Guru Pak Guru.
ReplyDeleteSelamat Hari Guru Pak Guru Hebat. Satu kata untuk Bapak. Salut
ReplyDelete