Hanya sebuah mahluk kecil ,bahkan maha kecil dibandingkan
biota disekelilingku
Tak perlu kau tau asalku darimana
atau tercipta oleh siapa
Bermimik dingin dengan tatapan sinis seraya mengancam siapa saja,
atau tercipta oleh siapa
Bermimik dingin dengan tatapan sinis seraya mengancam siapa saja,
Mudah berbaur dan berjiwa terbuka,akrab dengan setiap insan
yang ada,
Mendekati siapa saja tanpa pandang muka,harta apalagi tahta
Semua orang pasti membenci ku,menghujat
Ingin lari dari kekejamanku dan menghambat jalanku
Tapi sayang…mereka sudah ada yang menjadi bagianku
Aku Korona…
Kehadiranku menebar ketakutan yang luar biasa
Bak horor di tengah gelapnya malam
Di sunyinya jalan Panjang
Menggoreskan luka mendalam,tersayat pilu
Memporak porandakan segala hal yang sudah hampir matang
Mengkacau balaukan rencana yang tersusun apik
Memaksa medis berjibaku tak kenal takut dan waktu
Memporsir otak para pimpinan dan kru
Merusak hubungan diantara sesama mereka
Si pedagang asongan memandang kosong
Buruh pasar dan jalanan lemas tak ada kerjaan
Buruh pasar dan jalanan lemas tak ada kerjaan
Sang sopir terduduk lunglai di depan kemudi
Si Ayah mulai gerah yang hanya bisa berdiam diri
Mereka Tersudut karena tuntutan asap dapur meminta mengepul
Aku Korona…
Maafkan atas kehadiranku diantara kalian
Tak ada niatku menjadi seperti ini
Tapi aku juga tidak bisa berbuat apa
Menjauhlah….tinggalkan aku sendiri
Merenunglah dengan akan apa yang terjadi
Siapa tau butuh instrospeksi
Ketika saat ini kamu tak berdaya
Berserahlah kepada Yang Maha Kuasa,Tuhan Pencipta Semesta
Mintalah hikmat lewat orang-orang pilihanNya
Akan ditunjukkanNya keperkasaanNya
Ketika waktunya tiba,aku akan segera lenyap
Mengembalikan suasana tawa,bahagia mereka
Berharap kita tak pernah jumpa
#enyahlahkaukorona
malammingguduapuluhdelapanmaretduaribuduapuluh
No comments:
Post a Comment