Sunday, 27 May 2018

Sukacita di "Gotilon"



Gotilon=Panen

Padi disawah mulai menguning

Melambai-lambai ditiup angin

Butir-butir padi penuh berisi

Bagaikan emas indah sekali

Sebait puisi lama waktu duduk di bangku esde,yang masih teringat sampai saat ini,menggambarkan indahnya pesawahan yang membentang  luas dengan warna hampir seragam kuning  keemasan,dengan hembusan angin seakan-akan menari-nari menunggu tuan pemiliknya menghampirinya…..
Gambaran puisi itu tergambar Saat ini di kecamatan Pangaribuan.Para “orang-orang mulia” alias petani di daerah ini akan segera memasuki musim panen,musim yang dinanti dengan sukacita setelah melalui proses yang lumayan melelahkan bagi petani tradisional,mulai dari menyemaikan benih, mempersiapkan lahan tanam,menanam dan menyiangi serta melakukan pemupukan,sampai pada musim panen yang tentunya lebih”menguras “tenaga.
Musim Panen,adalah musim yang dinanti ibarat dua sejoli yang sudah lama menjalin cinta dengan segala kisah yang menyakitkan dan segala kasih yang menyenangkan bagi mereka dan akan segera mengakhiri masa pacaran,sungguh waktu yang dinanti-nantikan pastinya…..kami sangat berharap banyak untuk setiap musim panen yang kami lakoni,dengan hasil yang memuaskan tentu akan berdampak pada perekonomian keluarga,kebutuhan pangan kami dan anak-anak kami akan tercukupi,meskipun itu hanya cukup sebatas makan nasi yang banyak,tidak berpikir dua kali untuk “Tabbu”karena sekarang sudah tentu tidak lagi membeli beras di warung sebelah.
Musim Panen,adalah musim yang dinanti ibarat seseorang siswa yang akan menantikan pengumuman lulus/tidak lulus dari sekolah,setelah melalui proses yang cukup lama(6,3, atau 5 tahun)meski dibayang bayangi oleh hasil yang mungkin mengecewakan,apakah berhasil masuk ke sekolah yang didambakan sejak lama,atau harus mengubur impian mereka karena persyaratan nilai yang dibutuhkan tak terpenuhi.tapi siap-tidak siap harus dinantikan dengan sabar……petani juga berada dalam kondisi yang sama persis dengan mereka,musim panen tahun ini berharap hasil yang memuaskan,mengingat begitu banyak proses yang  harus mereka kerjakan yang memakan waktu kurang lebih 7 bulan.Ditambah lagi cuaca yang kadang tidak berpihak kepada mereka. tapi siap-tidak siap harus dinantikan dengan sabar……
Musim Panen,adalah musim ibarat pertandingan sepakbola terheboh di penghujung bulan ini ,yakni Liga Champion Eropa.Kesakralan sepakbola antar klub di eropa ini dipertontonkan disini,yang dinantikan para penikmat bola,meski harus merelakan jam tidur mereka yang terganggu,tak perduli dengan teriakan spontanitas yang kadang membuat terkejut sipudan yang lagi pulas tidurnya,bahkan kadang sampai “darting” sama rival yang ngotot bela-belain tim lawan (kalau saya sih tetap Liverpool walaupun keok sama Real)……ya kadang kami seperti penggila bola itu,tak peduli dengan Panas matahari yang membakar badan,peluh yang membasahi tubuh,kadang tak peduli juga kepada air hujan yang mengguyur badan kami,kecuali datang petir…(kalau ini..kami takut bah hehehehe…)
Musim Panen,memberi harapan baru bagi petani,harapan untuk menuai  hasil yang menggembirakan ditengah-tengah banyaknya ancaman seperti hama tikus,cuaca yang kadang ekstrim,serta harga pupuk yang “mahal”menurut ukuran kami.
Musim Panen,mengingatkan petani untuk bersyukur kepada Tuhan yang memelihara hidup mereka , yang mengatur panas terik dan hujan penyejuk,sehingga tanaman kami bertumbuh dengan baik,tanah yang subur tempat tertancapnya akar-akar padi kami,terimakasih kami juga untuk alam……
Horas Manggotil tu sude akka dongan pangula,sai gabe naniula…Happy Harvest time
Pangaribuanakhirmei2018

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...