Kisah terbelahnya Laut Teberau sehingga bangsa Israel bisa
menyelamatkan diri dari kejaran bangsa Mesir,sehingga mereka
terselamatkan,adalah sebuah kisah yang sanga masih t memukau hati saya ketika
baru mendengar cerita itu untuk pertama kalinya di kotbah sekolah minggu,sampai
sekarang kisah itu masih ada dalam memori saya,ahh sungguh luar biasa
penyertaan Tuhan bagi umatnya,sesuatu hal yang tak bisa diulas dengan logika
manusia seperti saya(manusia yang
lain,gak tau saya...hehehe)bagaimana bisa lautan yang luas,air yang
berlimpah,dengan gelombang tinggi bisa dihentikan,lautnya dibelah menjadi
dua,sehingga rombongan umat Tuhan bisa melewatinya,tanpa terkena air,setetes
pun....mereka bersukacita,mengucap
syukur kepada Tuhan Yang memberi mereka mujizat
Selanjutnya dikisahkan di kitab yang sama(Keluaran 32: 7-14)Bagaimana umat Tuhan
yang sama,yang terselamatkan dari kejaran bangsa Mesir yang ingin membinasakan
mereka,dengan waktu yang tidak lama,berbalik 180 derajat,mereka yang dulu
beryukur sekarang mereka tidak mengindahkan Tuhan,yang dulu memuji Tuhan atas
kebaikan yang mereka terima sekarang mereka mendirikan sebuah patung lembu
untuk disembah,mereka menduakan Tuhan nya,dan sudah rusak lakunya(7).mereka
menyimpang dari jalan yang ditentukan sejak awal,mereka memberontak kepada
Tuhan mereka yang setia,hanya karena mereka tidak SABAR menunggu turunnya Musa untuk memimpin mereka kembali.....mereka
layak mendapat hukuman atas pelanggaran mereka.di ayat selanjutnya dituliskan
bagaimana Musa terus memohon dalam doa kepada Tuhan untuk dapat mengampuni dosa
umatnya,dan Tuhan bisa kembali menerima mereka(ayat 14)
Hidup kita memang kadang seperti bangsa Israel yang saat
mendapatkan berkat,sukacita,mujizat otomatis kita mengucap syukur,memuji nama
Tuhan atas kebaikannya,ketika kita terselamatkan dari mara bahaya,ucapan
terimakasih tak akan putus terucap dari mulut
kita,saking berterimakasihnya,kita mengadakan syukuran mengundang sanak
saudara kita.Namun sangat ironis,ketika masalah menghampiri kita,ketika beban
terasa berat menghimpit hidup kita,kita tidak SABAR menunggu bala bantuan dari
Tuhan kita,kita tidak Sabar,maunya mujizat itu segera tiba begitu kita
minta,kekuatan itu segera milik kita ketika kita lemah,kita tidak pernah
bersabar,akhirnya kita cari solusi diluar Tuhan....persis seperti bangsa Israel
waktu itu.
Seorang pejabat publik tidak sabar untuk memiliki harta
melimpah,rumah besar,kendaraan keluaran tahun terbaru,pakaian yang branded lengkap dengan
aksesorisnya,mereka tidak sabar dengan pemasukan yang legal,mereka merasa
gajinya tidak cukup,akhirnya mereka mencoba untuk menghalalkan segala
cara,mereka korupsi,akhirnya?hotel prodeo jadi tempat peristirahatannya.
Seorang pedagang yang gak sabar dengan penghasilan yang “menetes”inginkan “pancoran” uang akhirnya
main tipu-tipu sama pembeli,seorang pelajar yang gak sabar dengan nilai yang
diperolehnya,mencoba main curang saat ujian.bahkan seorang anak yang masih
duduk di bangku sekolah gak sabar untuk segera” dewasa”,akhirnya melihat,melakukan dan merasakan hal-hal yang
seyogiannya belum saatnya mereka lihat,lakukan dan rasakan,kawin muda ,akhirnya
dengan terpaksa mereka lakoni.Seorang istri tidak sabar dengan penghasilan
suaminya yang pas-passan,akhirnya,perselingkuhan yang merusak rumah tangga
terjadi.Ketidaksabaran memang bisa membawa kita ke dalam dosa,bahkan
ketidaksabaran bisa membawa malapetaka.
“Orang sabar,kasihan
Allah” ungkapan ini sudah sangat akrab di telinga kita,tapi apakah kita
sudah memahaminya?saya rasa belum,buktinya hal-hal seperti diatas masih sering
kita lihat disekitar kita.Saatnya kita untuk memahami apa arti Sabar dalam hidup kita,sabar bisa
berupa ucapan syukur,bersyukur dan bersabar untuk apa yang kita punya saat
ini,bersabar untuk sesuatu hal yang belum saatnya kita miliki,bersabar untuk
ini dan itu,tentunya sabar yang diiringi oleh doa dan pengharapan,jadi
Bersabarlah Sayang........
No comments:
Post a Comment