Wednesday, 21 February 2018

Masa Depan Sungguh Ada....




Apakah masa depan itu?bagaimanakah wujud Masa depan itu?mengapa selalu menjadi impian setiap orang?
Masing-masing kita pasti mempunyai persepsi tersendiri tentang kata masa depan, tergantung dari perspektif apa kita melihatnya. Namun  menurut saya bahwa masa depan adalah gambaran keadaan pada beberapa kurun waktu ke depan sebelum kita meninggal.
Jadi kalau kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimanakah masa depanku? Berarti kita sedang memikirkan seperti apakah gambaran tentang kehidupan kita pada beberapa kurun waktu ke depan.
Ayat renungan di kamis pagi ini dikutip dari Amsal 23 ayat 18,yang berbunyi “Karena Masa Depan Sungguh ada,dan harapanmu tidak akan hilang”
Ya,semua pasti tertarik bila kita berbicara dengan topik masa depan,semua insan pasti sudah menginginkan masa depan yang cerah,cemerlang,bersinar,bukan sebaliknya menjadi suram.
Ternyata ohhh  ternyata,masa depan yang yang selalu menjadi impian setiap insan itu hanya ditentukan oleh 2 faktor,ya “Hanya” dua,yaitu,diri sendiri dan Tuhan yang Maha Pengatur
Untuk mendapatkan masa depan yang dicita-citakan itu,ditentukan oleh diri sendiri.Seorang pelajar yang tidak mempersiapkan dirinya sejak dini dengan baik,mustahil dia akan mempunyai masa depan yang baik,karena masa depan itu adalah hasil proses panjang yang dimulai dari yang sejak dulu”past” dan masing dikerjakan pada masa sekarang”present”.Masa depan itu bukan hasil dari sulapnya pak Tarjo”prokk...prokk...jadilah kau.........”masa depan itu butuh waktu yang lama,butuh biaya yang tidak sedikit,bahkan butuh”Pengorbanan”,dan mungkin butuh orang-orang yang membantu kita untuk mempromosikan masa depan itu.dan hasil masa depan itu identik dengan usaha yang kita lakukan saat”past” dan “present”
Contoh sederhana lainya adalah dua orang yang sama-sama berprofesi sebagai pegawai di sebuah perusahaan. Masa depan mereka menjadi tidak sama karena tergantung dari pilihan tindakan pada masa kini. Pegawai yang satu memilih hidup sederhana dan gemar menabung, sedangkan pegawai yang satu lagi memilih hidup dengan gaya hidup konsumtif. Dari pilihan tindakan tersebut, masing-masing sudah masuk dalam kemungkinannya sendiri-sendiri. Belum lagi apabila mereka menambah tindakan-tindakan lainnya yang tentu saja akan mewujudkan kemungkinan yang berbeda dari sebelumnya.Jadi,masa depan itu pertama ada di tangan kita masing-masing........ “Masa depan adalah sebuah kemungkinan, anda sendirilah yang memilih untuk mewujudkannya dalam kehidupan anda!”
Yang kedua,faktor penentu sebuah masa depan itu adalah Tuhan yang Maha Kuasa,ya...yang Maha Kuasa,berbagai usaha yang sudah dilakukan untuk meraih masa depan itu,harus seizin Tuhan yang maha kuasa,ada campur tangan dalam proses panjang yang kita lalui itu.tanpa itu,mustahil masa depan yang kita harapkan tak akan kunjung tiba,tapi sebaliknya di Kitab Amsal ini dikisahkan seorang Salomo yang masa depanya waktu itu menjadi Raja Israel terwujud tanpa ada keinginan sebelumnya,tanpa ada usaha yang dilakukan,tanpa ada biaya,bahkan tanpa ada orang yang membantu untuk mempromosikan jabatan itu kepada dia,dia hanya mau berserah saja.
Jadi sungguh elok bila kita kombinasikan kedua faktor tersebut untuk sebuah masa depan yang indah yang kita cita-citakan sejak dulu dan sekarang.......
Selamat beraktifitas,dan selamat menyonsong masa depan yang cerah.............
Kamispagiduapuluhduafebruaritahunduaribudelapanbelasdiesempesatupangaribuan

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...