Masing-masing kita pasti mempunyai persepsi tersendiri tentang kata masa depan, tergantung dari perspektif apa kita melihatnya. Namun menurut saya bahwa masa depan adalah gambaran keadaan pada beberapa kurun waktu ke depan sebelum kita meninggal.
Jadi kalau kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimanakah masa depanku? Berarti kita sedang memikirkan seperti apakah gambaran tentang kehidupan kita pada beberapa kurun waktu ke depan.
Ayat renungan di kamis pagi ini dikutip dari Amsal 23 ayat 18,yang berbunyi “Karena Masa Depan Sungguh ada,dan harapanmu tidak akan hilang”
Ya,semua pasti tertarik bila kita berbicara dengan topik masa depan,semua insan pasti sudah menginginkan masa depan yang cerah,cemerlang,bersinar,bukan sebaliknya menjadi suram.
Ternyata ohhh ternyata,masa depan yang yang selalu menjadi impian setiap insan itu hanya ditentukan oleh 2 faktor,ya “Hanya” dua,yaitu,diri sendiri dan Tuhan yang Maha Pengatur
Untuk mendapatkan masa depan yang dicita-citakan itu,ditentukan oleh diri sendiri.Seorang pelajar yang tidak mempersiapkan dirinya sejak dini dengan baik,mustahil dia akan mempunyai masa depan yang baik,karena masa depan itu adalah hasil proses panjang yang dimulai dari yang sejak dulu”past” dan masing dikerjakan pada masa sekarang”present”.Masa depan itu bukan hasil dari sulapnya pak Tarjo”prokk...prokk...jadilah kau.........”masa depan itu butuh waktu yang lama,butuh biaya yang tidak sedikit,bahkan butuh”Pengorbanan”,dan mungkin butuh orang-orang yang membantu kita untuk mempromosikan masa depan itu.dan hasil masa depan itu identik dengan usaha yang kita lakukan saat”past” dan “present”
Contoh sederhana lainya adalah dua orang yang sama-sama berprofesi sebagai
pegawai di sebuah perusahaan. Masa depan mereka menjadi tidak sama karena
tergantung dari pilihan tindakan pada masa kini. Pegawai yang satu memilih
hidup sederhana dan gemar menabung, sedangkan pegawai yang satu lagi memilih
hidup dengan gaya hidup konsumtif. Dari pilihan tindakan tersebut,
masing-masing sudah masuk dalam kemungkinannya sendiri-sendiri. Belum lagi
apabila mereka menambah tindakan-tindakan lainnya yang tentu saja akan
mewujudkan kemungkinan yang berbeda dari sebelumnya.Jadi,masa depan itu pertama
ada di tangan kita masing-masing........ “Masa depan adalah sebuah kemungkinan, anda
sendirilah yang memilih untuk mewujudkannya dalam kehidupan anda!”
Yang kedua,faktor penentu sebuah masa depan itu adalah Tuhan yang Maha
Kuasa,ya...yang Maha Kuasa,berbagai usaha yang sudah dilakukan untuk meraih
masa depan itu,harus seizin Tuhan yang maha kuasa,ada campur tangan dalam
proses panjang yang kita lalui itu.tanpa itu,mustahil masa depan yang kita
harapkan tak akan kunjung tiba,tapi sebaliknya di Kitab Amsal ini dikisahkan
seorang Salomo yang masa depanya waktu itu menjadi Raja Israel terwujud tanpa
ada keinginan sebelumnya,tanpa ada usaha yang dilakukan,tanpa ada biaya,bahkan
tanpa ada orang yang membantu untuk mempromosikan jabatan itu kepada dia,dia
hanya mau berserah saja.Jadi sungguh elok bila kita kombinasikan kedua faktor tersebut untuk sebuah masa depan yang indah yang kita cita-citakan sejak dulu dan sekarang.......
Selamat beraktifitas,dan selamat menyonsong masa depan yang cerah.............
Kamispagiduapuluhduafebruaritahunduaribudelapanbelasdiesempesatupangaribuan