Saturday, 26 August 2017

Antara Kutuk dan Sepakbola yg "LUGAS"




Wajah lesu dan frustrasi seakan tergambar  jelas diraut wajah para pemain Timnas Indonesia,begitu Wasit meniup pluit tanda pertanadingan sudah usai,situasi yang sama terjadi di warung kecil tempat kami  nonton bareng  ala huta-huta,rasa kesal,uring-uringan sampai umpatan kasar sekali-kali keluar dari mulut para penggila olahraga yang satu ini.Ya itulah yang terjadi akibat kekalahankita dari timnas Malaysia pada semifinal  sepakbola Sea Games 2017.Menonton pertandingan dari awal menit  pertama sampai menit ke 86,terlihat memang permainan berimbang dengan serangan  yang silih berganti,kedua kesebelasan mempertontonkan permainan menarik,meskipun kadang-kadang membuat jantung berdebuk tidak beraturan ,ketika ada kemelut di dekat gawang timnas kita,nah apapun ceritanya,entahlah pemain sudah bermain maksimal,Indonesia belum beruntung,dewi keberuntungan belum berpihak pada kita ,bla..bla..bla....Intinya Kita GAGAL,itu saja.........
Membaca rekor pertemuan kedua Tim,ternyata memang masih imbang,7 kali Menang,dan 7 kali kalah,dan tadinya pertandingan ini saling mencoba untuk memecahkan rekor ke 8,wajar saja jika tensi pertandingan agak meninggi,ditambah lagi faktor emosional kedua negara yang bertetangga yang sebelumnya sudah dikompori dengan insiden bendera terbalik kita,meskipun panitia menyatakan bahwa kekeliruan tersebut tidak ada unsur kesengajaan,terlepas dari permintaan maaf tersebut,secara tidak langsung sudah ikut”mengompor-ngompori” perang syaraf antara kedua negara ditambah lagi berbagai pertentangan-pertentangan sebelumnya...
Bola memang bundar,sulit untuk menebak hasil akhir,tapi pikir punya pikir,melihat hasil malam ini,mungkinkah ada faktor lain penyebab kekalahan malam ini???....penulis mencoba berimajinasi diluar akal sehat para pembaca,jangan-jangan ada faktor” X “ini.......,melihat sejarah pertemuan kedua tim,kayaknya(ini kayaknya ya....)ada “Kutukan”buat Tim kita tidak dapat mengimbangi tim lawan,sepertinya negara jiran ini musuh bebuyutan kita yang terus mengawasi kita untuk tidak sampai melewati/mengalahkan mereka,ya ...itulah  hipotesis awal saya,bayangkan,dari segi permainan kita gak kalah,strategi apalagi,materi pemain?kita masih unggul,Pelatih?ini apalagi kita punya pelatih Ekspor,dan yang tak kalah heba,kita punya supporter mania....Tapi sepertinya ketika menghadapi Tim yang satu ini,semua faktor tersebut gak ngaruh...kalau sudah dikutuk kalah,maka sampai kita jungkir balik pun(ngapainlah sampe segitu ya..)kemenangan itu sulit untuk kita raih.....,boleh percaya,boleh tidak tapi itulah hasil yang kita peroleh,saya pernah ngobrol dengan seorang penggila bola “tingkat lokal”mengenai prospek kemajuan Bola sepak nasional kita,beliau dengan argumentasi yang kuat disertai data-data pendukung,yakin bahwa sepakbola kita akan maju kelak,dengan melihat cara-cara  yang lumayan membuat kita bangga,mulai dari perekrutan pemain,liga yang berjalan dll,tapi saya sangkal pernyataan beliau,bahwa saya sangat pesimis,bahkan saya berandai-andai dan bilang “sekalipun pelatih sekelas Jose Maurinho didatangkan,prestasi kita akan tetap jalan ditempat,level Asia saja kita sulit untuk bersaing”bilang saya.Sampai debat kusir kami berakhir,gak ada yang dapat saling menyakinkan,yahhh namanya juga DK alias debat kusir......saya beri pendapat kepada beliau bahwa untuk olahraga yang satu ini,kita harus cukupkan hanya untuk hiburan saja,jangan prestasi...kita masing dikungkung oleh “kutukan” tadi,Lalu apa yang harus kita lakukan?nah ini juga menurut penerawangan saya ,caranya kita harus lakukan”Pangurason”buang sial,kita mesti datangkan orang-orang pintar dari delapan penjuru angin,para yang normal-normal untuk mencabut kutuk tersebut,kita harus support “Datu-Datu” yang sudah kita pilih untuk bertarung kita jangan terlalu banyak perintah,banyak permintaan,bahkan tuntutan,menyiapkan “sesajen” yang diperlukan,berupa fasilitas,beri kesejahteraan yang layak bagi mereka dll,maka niscaya mereka akan mampu mencabut “Kutukan” tersebut,nah sekalipun hari ini ,mereka gagal ,kita juga harus Salut,kepada mereka karena mereka sudah berusaha memberi yang terbaik untuk negeri kita,walaupun yang terbaik belum berhasil mereka bawa pulang,perjalanan masih panjang untuk harus  dilalui oleh timnas kita.
Oh ya,dari tadi bicara Timnas,kali ini penulis punya TimLok(alias Tim Lokal)”LUGAS FC”(Lumban Gaol Sekitarnya) yang tahun ini berhasil maju ke Babak final BUPATI  CUP dan besok Minggu(kalau tidak ada halangan) yang akan berhadapan dengan tim dari balik gunung”Purbatua FC” Kedua tim ini memberdayakan pemain lokal dan pemain usia dini,buat LUGAS FC,kemenangan bukan segalanya,kami hanya mencoba menyalurkan bakat  dari orang-orang muda yang ada disekitar kami,lewat olahraga ini,diharapkan semakin melatih pemuda untuk bersikap dewasa,menjungjung  fair play,menghindari keributan,apalagi perkelahian jangan sampai ada,Purbatua itu”Bonaniari” kami...hahahhahahhaha,masa sepakbola dihubungkan dengan paradaton??heheheheh itulah kami,semoga besok ada berita Bagus untuk timlok kami(jauuhhhh dari kutukan kalah)semoga..............salam Lugas sepakbola

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...