Wajah Nai
Taronggal sedikit tidak tenang hari-hari ini,membaca berita di media social
perihal mewabahnya penyakit babi (hog colera) di daerahnya yang sudah memakan
banyak korban ternak babi,ditambah lagi berita yang mengatakan bahwa solusi
akhirnya nanti adalah pemusnahan semua ternak
di daerah yang terindikasi sudah terkena virus jahat tersebut.Bagaimana
bisa tenang Nai Taronggal dan Ama Taronggal,usaha perternakan tradisional yang
sudah mereka lakoni bertahun-tahun dan juga sudah merupakan usaha turun temurun
dari orangtua mereka,saat ini berada di bawah ancaman.Dobel ancaman mereka
hadapi saat ini,ancaman virus yang bisa
mengakibatkan kematian pada ternak mereka,dan ancaman pemusnahan akibat
kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Kekhwatiran Nai
Taronggal akan keselamatan ternak babinya,itu juga yang dirasakan peternak babi
yang lain di daerah Pangaribuan ini,puluhan ternak babi sudah menjadi
korban,memang diawal sudah ada tindakan dari dinas peternakan dengan memberikan
vaksin kepada ternak-ternak warga.sejauh ini ada yang berhasil tetapi ada juga
yang tidak bermamfaat,hal ini terbukti meskipun ternak sudah mendapat suntikan vaksin,tetapi
tetap juga babinya mati.peternakan babi yang dikelola dengan cara tradisional
memang sudah seperti budaya di daerah
saya.hampir 80 % keluarga di daerah ini memiliki ternak babi,ya itu tadi karena
belum dikelola secara professional,maka jumlah ternak piaraan mereka juga
tergolong sangat sedikit,disamping karena keterbatasan modal,mereka menggangap
usaha ini hanya tambahan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.bahkan kadang
mereka menyebut beternak babi ini ibarat “tabungan” untuk biaya sekolah
anak-anak mereka,yang kadang dua kali dalam setahun mereka bisa menjual ternak
babi mereka biasanya di bulan Juni/Juli yang merupakan awal tahun pelajaran
sekolah dan Desember yang biasanya “bulannya pesta” di daerah ini.dan memang
ini sudah terbukti,mereka bisa menyekolahkan anak mereka terbantu berkat
tabungan ternak babi tadi yang kadang mencapai lebih dari seratus kilo di kali
29 ribu/kilo.buat sebagian orang hasil penjualan babi yang memakan waktu
rata-rata satu tahun dianggap terlalu kecil dibanding biaya operasionalnya,tetapi
buat mereka…ini ibarat mendapat dana sertifikasi guru atau remunerasinya pak
polisi.sukacita yang besar bagi mereka apalagi momentnya dirasa tepat disaaat
anak-anak mereka membutuhkan uang untuk membeli ini dan itu….
Nai Taronggal
dan kawan-kawanya sebenarnya mempunyai harapan yang sederhana saja terkait kecemasan
mereka saat ini,mereka hanya ingin pemerintah memperhatikan nasib usaha
peternakan kecil mereka,mereka ingin dipantau setiap saat,diberi penjelasan
atau sejenis penyuluhan kepada mereka,agar mereka semangat dan mereka tidak
kuatir akan keselamatan ternak babi mereka.
Babi memang
haram bagi saudara yang lain,tetapi harum bagi mereka yang sudah merasakan
nikmatnya beternak babi ini,
Kau memang
Babi…yang sebagian orang bencI
Kau Memang Babi…yang
kadang mendapat intimidasI
Kau memang Babi…tapi
kau sudah banyak membantu kami
Kau memang Babi
…semoga segera ada SOLUSI
Hidup Babi……😊😊
No comments:
Post a Comment