Wednesday, 15 January 2020

Kau Memang Babi...


Wajah Nai Taronggal sedikit tidak tenang hari-hari ini,membaca berita di media social perihal mewabahnya penyakit babi (hog colera) di daerahnya yang sudah memakan banyak korban ternak babi,ditambah lagi berita yang mengatakan bahwa solusi akhirnya nanti adalah pemusnahan semua ternak  di daerah yang terindikasi sudah terkena virus jahat tersebut.Bagaimana bisa tenang Nai Taronggal dan Ama Taronggal,usaha perternakan tradisional yang sudah mereka lakoni bertahun-tahun dan juga sudah merupakan usaha turun temurun dari orangtua mereka,saat ini berada di bawah ancaman.Dobel ancaman mereka hadapi saat ini,ancaman virus  yang bisa mengakibatkan kematian pada ternak mereka,dan ancaman pemusnahan akibat kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
           Kekhwatiran Nai Taronggal akan keselamatan ternak babinya,itu juga yang dirasakan peternak babi yang lain di daerah Pangaribuan ini,puluhan ternak babi sudah menjadi korban,memang diawal sudah ada tindakan dari dinas peternakan dengan memberikan vaksin kepada ternak-ternak warga.sejauh ini ada yang berhasil tetapi ada juga yang tidak bermamfaat,hal ini terbukti meskipun ternak sudah mendapat suntikan vaksin,tetapi tetap juga babinya mati.peternakan babi yang dikelola dengan cara tradisional memang sudah seperti budaya  di daerah saya.hampir 80 % keluarga di daerah ini memiliki ternak babi,ya itu tadi karena belum dikelola secara professional,maka jumlah ternak piaraan mereka juga tergolong sangat sedikit,disamping karena keterbatasan modal,mereka menggangap usaha ini hanya tambahan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.bahkan kadang mereka menyebut beternak babi ini ibarat “tabungan” untuk biaya sekolah anak-anak mereka,yang kadang dua kali dalam setahun mereka bisa menjual ternak babi mereka biasanya di bulan Juni/Juli yang merupakan awal tahun pelajaran sekolah dan Desember yang biasanya “bulannya pesta” di daerah ini.dan memang ini sudah terbukti,mereka bisa menyekolahkan anak mereka terbantu berkat tabungan ternak babi tadi yang kadang mencapai lebih dari seratus kilo di kali 29 ribu/kilo.buat sebagian orang hasil penjualan babi yang memakan waktu rata-rata satu tahun dianggap terlalu kecil dibanding biaya operasionalnya,tetapi buat mereka…ini ibarat mendapat dana sertifikasi guru atau remunerasinya pak polisi.sukacita yang besar bagi mereka apalagi momentnya dirasa tepat disaaat anak-anak mereka membutuhkan uang untuk membeli ini dan itu….
           Nai Taronggal dan kawan-kawanya sebenarnya mempunyai harapan yang sederhana saja terkait kecemasan mereka saat ini,mereka hanya ingin pemerintah memperhatikan nasib usaha peternakan kecil mereka,mereka ingin dipantau setiap saat,diberi penjelasan atau sejenis penyuluhan kepada mereka,agar mereka semangat dan mereka tidak kuatir akan keselamatan ternak babi mereka.
Babi memang haram bagi saudara yang lain,tetapi harum bagi mereka yang sudah merasakan nikmatnya beternak babi ini,
Kau memang Babi…yang sebagian orang bencI
Kau Memang Babi…yang kadang mendapat intimidasI
Kau memang Babi…tapi kau sudah banyak membantu kami
Kau memang Babi …semoga segera ada SOLUSI
Hidup Babi……😊😊


No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...