Monday, 3 December 2018

Bangga Jadi Guru,Guru jadi Bangga..



Adakah diantara pembaca blog ini yang suka lagunya Iwan Fals yang berjudul Oemar Bakrie pada video diatas?berikut saya kutip liriknya
Oemar Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri Oemar Bakri... Profesor dokter insinyur pun jadi Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri

Lagu ini berkisah tentang seorang guru pada jamannya,yang pake sepeda ,bersafari,tua dan dituakan,yang selalu dinantikan oleh siswanya di ruang kelas disambut dengan ciuman tangan dari para siswa yang rindu akan sosok seorang guru yang dihormati dan dipuji,ya namanya Oemar Bakri

Tuhan  memberi saya kepercayaan untuk menjadi seorang guru,sama seperti profesinya pak Oemar Bakrie di lagu itu, saya bangga dan bersyukur dengan profesi ini, Sebagai ”Ladang utama” saya dan keluarga saya tentu saya akan berusaha bertanggungjawab dan berusaha semampu saya untuk bekerja maksimal disana. Mungkin ibu dan bapak yang terpilih menjalankan profesi mulia ini,punya alasan-alasan tersendiri dengan pekerjaan ini,sama dengan saya,tentu saya punya Alasan lain mengapa bangga dengan profesi ini,saya punya beberapa alasan pribadi,diantaranya:
1.Guru profesi mulia
kata pak menteri "Guru Mulia karena Karya.... Dahulu Jauh sebelum menjadi guru, profesi guru dimata saya adalah profesi yang mulia sama mulianya dengan para rohaniawan seperti pendeta di gereja. Bagaimana seorang guru mendapat tempat yang baik di masyarakat. Bukan secara materi namun secara sosial. Di tengah-tengah masyarakat(di kampung saya) seorang guru itu selalu menjadi perhatian sama dengan profesi rohaniawan lainnya,selain jadi tempat minta pendapat,seorang yang profesi guru umumnya punya kemampuan di bidang adat-istiadat (meskipun tidak tidak semua), di bidang sosial,di bidang kerohanian dan di bidang lain,profil guru itu selalu mendapat perhatian khusus,
 2.Guru mampu Menjaga Perilaku saya
Berbagai kasus kriminal akhir-akhir ini turut mencoreng nilai ke sakralan dunia pendidikan ,Siswa yang tawuran sampai mengakibatkan korban meninggal dan terluka, guru yang terjerat undang-undang ITE akibat salah share informasi di dunia maya,kasus kepala sekolah yang salah memanagement dana BOS,atau kasus lain seperti kasus Asusila,Kekerasan terhadap anak,perceraian,perselingkuhan dan kasus-kasus lain yang timbul di tengah-tengah masyarakat. Memang miris. Lalu, mengapa saya tetap bangga akan profesi ini? Jujur...saya bukan orang baik,orang suci juga bukan,saya sama seperti manusia lain yang tak sempurna, namun saya sadari bahwa profesi ini ikut menjaga diri saya dari segala perbuatan buruk. Bayangkan, andai seorang guru tukang judi,seorang guru punya hobbi mabuk,seorang guru punya kebiasaan ngomong jorok,tukang”Parbada”,suka gosipin orang lain, Malas ikut ibadah ke gereja,hobi selingkuh,doyan narkoba, hobi protes tanpa mampu memberi solusi.........kalau sudah begitu,muncul pertanyaan......pertanyaannya.......masih tersisakah kata-kata dan kebaikan yang akan diberikan buat para siswanya???? Sementara sang guru adalah sosok yang digugu dan ditiru...ada pameo,guru kencing berdiri,siswa kencing berlari....kalau sudah begitu,apa kata duniaaaaaa......???
3.Ada Kebanggaan yang Tak Ternilai
 Uang bukan segalanya,meskipun segalanya bisa dibeli dengan uang ........begitulah ungkapan lazim terdengar,tapi untuk pribadi seorang guru,Semua tidak dapat dinilai dengan uang,pernyataaan ini benar adanya,Bagi saya, menjadi guru memberikan sebuah kebanggaan tak ternilai dan bahkan tak bisa disetarakan dengan materi. Apakah itu? Yaitu, pada saat mantan siswa saya lebih sukses dari saya gurunya. Pernah ada mantan siswa saya menyapa saya disuatu tempat yang sekarang sudah menjadi penegak hukum kepolisian Republik ini,ketika saya menjenguk keluarga yang sakit di rumah sakit,ada mantan siswi saya yang bekerja di tempat tersebut,dia menyapa dan menyalam saya sambil menundukkan kepala,sungguh sebuah kebanggaan yang tak ternilai.ada juga yang sudah menjadi guru seperti saya,pegawai negeri dan swasta di kota metropolitan,mereka tidak pernah memberi saya sepeser uang,tapi mendengar dan tau mereka berhasil,itu sudah sebagai hadiah yang terbesar bagi saya pribadi.Tapi jauh dari semua itu,ketika mantan anak didik kita berkelakuan baik saja,sopan dan berkarakter di tengah-tengah masyarakat,itu saja sudah merupakan keberhasilan kita mendidik mereka pada masanya.....
saya bangga dengan profesi ini,karena saya bangga,maka wajib hukumnya saya juga harus bersyukur kepada pemberi talenta ini,berterimakasih kepada pemberi kepercayaan,bagaimana dengan cikgu sekalian???


HGNtkKabupaten

1 comment:

  1. Mantap isi tulisan bpk. Semoga semakin berkembang bakat bapak. Gbu

    ReplyDelete

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...