Monday, 8 October 2018

Mohon Sembunyikan Aibku...




Manusia pada hakekatnya adalah tempatnya salah dan silap,tak ada seorang pun didunia ini yang selalu setiap saat luput dari kesalahan,siapapun orangnya,keturunan siapapun,jabatan apapun itu,sehingga ada istilah no body perfect,tak ada seorangpun yang sempurna,hanya yang membedakan adalah,jenis kesalahan dan kategori kesilapannya,berapa banyak orang yang harus dirugikan,berapa besar dampak kerugian yang ditimbulkan kesalahan tersebut,sekali lagi tidak ada yang sempurna diantara kita,bahkan yang hampir sempurnapun tidak ada,kita masih jauh dari kata itu....

Nah sekarang muncul pertanyaan,Mengapa ada orang yang dihormati,dikagumi,dipuja-puja,punya pengaruh kuat di tengah sebuah kelompok diangap sebagai manusia yang wajar mendapat hormat dan puja-puji?mengapa ada stigma di tengah-tengah masyarakat bila si folan yang berbicara,seakan dia sempurna?semua pada nunduk-nunduk?pertanyaan yang sederhana namun punya jawaban yang akan menyadarkan diri kita,dan membukakan takbir siapa kita sebenarnya.

Seseorang itu (menurut kita)layak mendapat sanjungan,mendapat hormat,mendapat puja,adalah karena kita “terhipnotis” dengan “kelicikan” dia menyembunyikan segala kekurangan dari pandangan kita,menyimpan jauh dari kita kesilapan yang dilakukannya.

Media sosial kita akhir-akhir ini diramaikan oleh ulah para koruptor yang semakin merajalela di negri kita tercinta ini,ada tokoh-tokoh yang menurut kita adalah orang yang layak untuk mendapat tempat terhormat di kelompok masyarakat,orang yang di segani karena sikap dan perilaku serta keberanian,kepintaranya dan atau mungkin karena jabatanya,ada politikus handal,ada tokoh agama,tokoh pendidik,aktitivis yang selama ini menyuarakan pembelaannya kepada kelompok yang"katanya" tertindas,dan masih banyak lagi orang-orang yang menurut kita adalah orang yang hampir sempurna.Tapi karena kesalahan,dan kesilapannya,membuat dia harus berurusan dengan hukum,membuat celah untuk kita dapat lihat kesilapannya,lembar dosa dan kesalahannya terbuka satu demi satu.pada tahap ini kita seakan tidak percaya dan yang pasti kita kecewa,tapi kita semakin membelakkan mata ketika aparat kepolisian membuka aib-aib yang lain,katanya selama ini dia kerjasama dengan beberapa orang lain untuk mengkorup dana untuk orang miskin,atau ada yang mengkorupsikan dana bantuan untuk korban bencana alam,korban kecelakaan....coba kita bayangkan betapa sadisnya cara mereka,padahal di awal,kita mengganggap mereka seakan sempurna,mengganggap kehadiran mereka ibarat dewa yang baik hati.
Sekarang bagaimana dengan kita?
Apakah kita sudah benar?
Apakah kita sudah mendekati sempurna?
Tidak.....
Kalau sekarang ada yang berkata kepada kita bahwa kita adalah type orang yang baik,orang yang jujur,maka ada dua hal yang harus kita sadari turut andil sehingga ada pernyataan itu:
·        Yang pertama"Kelicikan” kita,ya karena kita masih punya naluri tidak ingin mendapat malu,maka kita dengan segala upaya terus mencoba supaya kesalahan kita tidak diketahui orang lain.kita bisa memainkan peran sandiwara kita dengan nyaris sempurna menutupi aib kita,dan sampai sekarang aib kita tidak diketahui oleh banyak orang.
Yang kedua adalah"Tuhan kita yang Maha Pengasih".Lho koq bawa nama Tuhan?ya betul......tanpa kebaikan Tuhan yang selalu menyembunyikan aib dan dosa kita,tanpa pengampunan yang diberikan kepada kita,maka segala dosa kita akan di”tampakkan” di depan umum,akan di"pamerkan" di depan tatapan orang-orang banyak.
Susah untuk  membayangkan bila kejadian itu terjadi kepada kita,tak terbayangkan bagaimana perasaan orang-orang yang selama ini berkata bahwa kita adalah orang yang baik,alim,jujur dan hal-hal lain yang mereka anggap kita layak mendapatkan itu,karena mereka menilai hanya dari “casing” diri kita.sebuah hukuman seumur hidup yang harus di dera.....
Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?mari semakin memperbaiki diri,memperkecil dampak kesalahan dan kesilapan kita dan.......................kita memohon kepada Tuhan untuk menyembunyikan aib kita.



#saynotohoax#Awal Oktober 2018

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...