Sunday, 21 January 2018

Membenarkan yang Biasa Vs Membiasakan Yang Benar




Anda pilih yang mana lae??
Ahhh...gampang kalilah pertanyaanmu itu laekkuk.....,ya jelas kita pilih yang kedualah lae,membiasakan yang benar,benarkan lae jawabanku?sai dibaen dooo........
Botul sekali jawabanmu laekku,dan itu bukan sebuah pertanyaan yang sulit untuk lae,tapiiiiii......segampang itukah??
Dalam realitas kehidupan kita kita yang terjadi dan yang sering kita pilih malah opsi yang pertama(Membenarkan yang biasa)biasa dalam koknteks ini adalah hal-hal,kebiasaan yang kurang baik/negatip.Contoh sederhana kita lihat,kebiasaan membuang sampah .Kita sering dan bahkan amat sering dengan sengaja membuang sampah dengan sembarangan,membuang puntung rokok,membuang kertas yang salah tulis,membuang limbah rumah tangga dan sampah lain,dan tanpa merasa sedikit pun bersalah atas tindakan tersebut.Mengapa tidak merasa bersalah??,karena itu sudah kita anggap hal yang benar,meskipun kita tau itu adalah tindakan yang salah.ya,sudah biasa,makanya kita benarkan..Kita sudah biasa masuk kerja terlambat,bila kita adalah pegawai,sudah biasa bangun telat,bila kita seorang pelajar,...sudah biasa terlambat masuk ke ruang kelas memberikan pembelajaran kepada anak didik kita,bila kita adalah seorang guru...sudah biasa cuek melayani pasien bila kita seorang medis....sudah biasa menerima uang pelicin urusan bila kita adalah tenaga administrasi di kantor..dan sudah biasa dengan hal-hal lain yang benar-benar salah.Kita sadar gak????oooohh SANGAT SADAR,lae...lho Koq bisa????
Nah karena itu tadi,kita sudah membenarkan hal-hal  yang ternyata salah,karena “pekerjaan” yang salah tadi terus menerus kita kerjakan tanpa ada merasa bersalah,tidak pernah ada instrospeksi,.bahkan dalam hati kecil, kita berkata,adalah benar masuk kerja terlambat,adalah benar bangun pagi telat,adalah benar masuk kelas terlambat,adalah benar menerima uang terimakasih meskipun yang memberi  uang itu sudah mengucapkan sumpah serapah...dan benar....,kita sudah menjustifikasi dalam hati dan otak kita semuanya itu sudah benar dan benar.....
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Kita simak dengan seksama,jawaban yang kita sepakati tadi”Membiasakan yang Benar “
Sama dengan hal diatas,ketika kita coba untuk melakukan hal-hal yang benar,hal yang positif,hal-hal yang sesuai dengan peraturan yang berlaku,hal yang bermamfaat bagi sesama.Bila kita coba konsisten untuk membuang sampah pada tempatnya(sampah apapun itu dan dimanapun),maka lambat laun otak kita akan secara spontan akan menghidupkan”alarm”bila kita buang sampah dengan sembarangan,Bila kita coba konsisten untuk masuk tepat waktu ditempat kerja,di ruang kelas,di pertemuan-pertemuan terjadwal,serta konsisten utnuk tidak menerima uang”terimakasih”,dan mengganggap tugas pelayanan kita mulia,maka di sogokpun kita tidak akan mau....
Butuh berapa lama untuk kita membiasakan yang benar??para ahli berkata,kita “Hanya”butuh 21 hari untuk membuat sebuah kebiasaan.ya....”Hanya” 21 hari tak sampai satu bulan,mumpung ini masih bulan Januari,ayo bersama-sama merubah kebiasaan yang kurang elok menjadi kebiasaan yang baik...ingat,hanya 21 hari lhooooo...
Salam membiasakan yang benar................
Senin pagi duapuluhdua januari

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...