Wednesday, 31 January 2018

Berpikir Positif = Bertindak Positif




Selamat Datang Bulan Februari,tidak terasa satu bulan sudah terlewati di tahun 2018 ini,masih teringat jelas di memori otak ini,ketika diawal tahun baru ada banyak hal di tahun 2017 yang ingin dirubah,ada berjuta obsesi yang menggantung di angan untuk dicapai di tahun ini,yahhh..itu adalah hal yang wajar.karena semua harus  dipikirkan,terus dilaksanakan...
"Dipikirkan” ya itulah untaian kata pertama,bukan kalimat kedua,yang berarti punya peran penting dan strategis ke depannya.Semua hal dimulai dari berpikir dulu,Negara maju dimulai dari cara berpikir pemimpinya dan orang-orangnya yang maju,sebagai contoh ketika sebuah teknologi baru saja tercipta,mereka sudah memikirkan  prototipe terbaru dari produk sejenis, insinyur mereka seakan tidak pernah berhenti berpikir,itu makanya produk Jepang,ada dimana-mana.itu tadi  negara,Daerah,Daerah maju juga ditentukan oleh cara berpikir pimpinannya dan juga orang-orang yang ada didalamnya,ketika mereka berhenti berpikir yang terbaik untuk daerahnya,maka hampir bisa dipastikan,kemajuan itu tidak akan “singgah” didaerahnya,Sekolah juga demikian,maju tidaknya lembaga pendidikan juga sangat tergantung dari pola pikir pimpinan dan orang-orang (Stakeholder)yang ada didalamnya.Lho Koq Bisa?????
Ya,setelah berpikir,maka secara otomatis otak akan memerintah seluruh raga dan hasrat untuk melakukan apa yang dipikirkan tadi.seorang anak yang pesimis akan masa depan,karena faktor ekonomi keluarga,maka dia tidak akan bisa merobah perekonomian keluarganya,ketika pimpinan dan anggota berpikir pesimis akan kemajuan institusinya,maka hasilnya yang dicapainya juga akan identik dengan rasa pesimis tadi,jadi.......mari kita mulai berpikir  Optimis,mari berpikir untuk Maju,Mari berpikir yang Positif,bukan sebaliknya,malah berpikir untuk gagal atau malah berpikir untuk Menggagalkan.Posisi organ otak, ditempatkan dibagian tubuh paling atas,bukan dibagian bawah,mungkin pertanda supaya bisa berpikir maksimal,melahirkan ide-ide yang cemerlang,membayangkan hal-hal yang indah,yang baik,yang positif dan yang berguna,bukan sebaliknya.....
Mari Berpikir dan bertindak yang baik.....
Kamis pagi diawal Februari...010218
NB.sahabat saya yang mau berubah,mari berubah sambil dengar lagunya Maria Sandi  berikut

Sunday, 21 January 2018

Membenarkan yang Biasa Vs Membiasakan Yang Benar




Anda pilih yang mana lae??
Ahhh...gampang kalilah pertanyaanmu itu laekkuk.....,ya jelas kita pilih yang kedualah lae,membiasakan yang benar,benarkan lae jawabanku?sai dibaen dooo........
Botul sekali jawabanmu laekku,dan itu bukan sebuah pertanyaan yang sulit untuk lae,tapiiiiii......segampang itukah??
Dalam realitas kehidupan kita kita yang terjadi dan yang sering kita pilih malah opsi yang pertama(Membenarkan yang biasa)biasa dalam koknteks ini adalah hal-hal,kebiasaan yang kurang baik/negatip.Contoh sederhana kita lihat,kebiasaan membuang sampah .Kita sering dan bahkan amat sering dengan sengaja membuang sampah dengan sembarangan,membuang puntung rokok,membuang kertas yang salah tulis,membuang limbah rumah tangga dan sampah lain,dan tanpa merasa sedikit pun bersalah atas tindakan tersebut.Mengapa tidak merasa bersalah??,karena itu sudah kita anggap hal yang benar,meskipun kita tau itu adalah tindakan yang salah.ya,sudah biasa,makanya kita benarkan..Kita sudah biasa masuk kerja terlambat,bila kita adalah pegawai,sudah biasa bangun telat,bila kita seorang pelajar,...sudah biasa terlambat masuk ke ruang kelas memberikan pembelajaran kepada anak didik kita,bila kita adalah seorang guru...sudah biasa cuek melayani pasien bila kita seorang medis....sudah biasa menerima uang pelicin urusan bila kita adalah tenaga administrasi di kantor..dan sudah biasa dengan hal-hal lain yang benar-benar salah.Kita sadar gak????oooohh SANGAT SADAR,lae...lho Koq bisa????
Nah karena itu tadi,kita sudah membenarkan hal-hal  yang ternyata salah,karena “pekerjaan” yang salah tadi terus menerus kita kerjakan tanpa ada merasa bersalah,tidak pernah ada instrospeksi,.bahkan dalam hati kecil, kita berkata,adalah benar masuk kerja terlambat,adalah benar bangun pagi telat,adalah benar masuk kelas terlambat,adalah benar menerima uang terimakasih meskipun yang memberi  uang itu sudah mengucapkan sumpah serapah...dan benar....,kita sudah menjustifikasi dalam hati dan otak kita semuanya itu sudah benar dan benar.....
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Kita simak dengan seksama,jawaban yang kita sepakati tadi”Membiasakan yang Benar “
Sama dengan hal diatas,ketika kita coba untuk melakukan hal-hal yang benar,hal yang positif,hal-hal yang sesuai dengan peraturan yang berlaku,hal yang bermamfaat bagi sesama.Bila kita coba konsisten untuk membuang sampah pada tempatnya(sampah apapun itu dan dimanapun),maka lambat laun otak kita akan secara spontan akan menghidupkan”alarm”bila kita buang sampah dengan sembarangan,Bila kita coba konsisten untuk masuk tepat waktu ditempat kerja,di ruang kelas,di pertemuan-pertemuan terjadwal,serta konsisten utnuk tidak menerima uang”terimakasih”,dan mengganggap tugas pelayanan kita mulia,maka di sogokpun kita tidak akan mau....
Butuh berapa lama untuk kita membiasakan yang benar??para ahli berkata,kita “Hanya”butuh 21 hari untuk membuat sebuah kebiasaan.ya....”Hanya” 21 hari tak sampai satu bulan,mumpung ini masih bulan Januari,ayo bersama-sama merubah kebiasaan yang kurang elok menjadi kebiasaan yang baik...ingat,hanya 21 hari lhooooo...
Salam membiasakan yang benar................
Senin pagi duapuluhdua januari

Wednesday, 17 January 2018

Berakarlah...Berbuahlah...




Ibarat sebatang pohon yang berdiri tegak dipuncak bukit,bertumbuh kuat meski diterpa kuatnya angin disekililingnya tak tergoyah meski dihempas angin,batang yang besar bukan jaminan kuatnya menahan hempasan angin,daun yang lebat pun tidak cukup alasan membuatnya kuat.Dia kokoh bertahan dan tegak berdiri menantang angin karena dia memiliki Akar yang kuat,akar yang tertanam dalam,akar yang menggengam kuat dan dalam kebawah tanah......
Ya ,Berakar............
Ketika pohon  itu dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik,bisa bertahan hidup menghadapi berbagai macam cuaca,melewati musim,maka yang diharapkan dari pohon tersebut adalah buah,buah yang bermamfaat bagi insan lain disekitarnya......
Ya,Berbuah..........
Ketika Saat ini kita diperhadapkan dengan situasi hidup yang  sulit,tantangan jaman yang  super hebat,beban hidup yang berat,terpaan cobaan yang maha dahsyat,godaan iblis yang sungguh”aduhai”,seakan menggoyahkan bahkan merobohkan “Pohon” hidup kita,ketika teman dan sahabat tak lagi memberi kuat,keluarga juga tak bisa berbuat,jabatan seakan tak punya pengaruh terhadap si jahat,maka kembali lihat si akar yang tetap kokoh menahan “pohon” kehidupan.siapakah “akar” itu???bukan sahabat,bukan keluarga,bukan deking atau bodyguard yang kekar,Tapi Tuhan Sang “akar yang Kuat” ketika kita tumbuh didasarkan akar Tuhan,maka kita akan bertumbuh dan berkembang dengan baik,dengan kuat.....Kita akan bisa menantang angin kuat sekalipun,tancapkan akar hidup kita jauh lebih dalam,pegang  lebih erat tangan Tuhan,jangan pernah lepaskan”akar”mu dari Tuhan pemilik Tanah.....
Jika kita sudah bertahan dari hempasan”angin kehidupan”,melewati “Musim” kehidupan yang silih berganti,suka dan duka,tangis dan tawa,maka saatnya kita juga harus bisa “Berbuah”,menghasilkan buah bagi sesama kita,apakah”buah”kehidupan itu?adalah ketika kita bisa berbagi dengan sesama,berbagi kebaikan sesama insan ciptaan Tuhan,memberi dari apa yang kita punya,berbagi dari apa yang kita miliki,memberi bukan berarti memiliki lebih,berbagi bukan berarti kaya.Tapi memberi adalah memberi dampak yang bisa dirasakan oleh teman,sahabat,keluarga atau bahkan orang lain yang tidak kita kenal,jadi marilah berbuah dan memberi dampak yang baik,filosofi kata”TERIMA KAASIH”apa yang sudah kita “TERIMA” dari Tuhan Pemilik alam,maka seharusnya kita juga wajib”KASIH” kepada orang lain yang berhak menerimanya,TERIMA KASIHlah...
Kamis pagi,18 Januari 2018

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...