Jika kita diijinkan punya sepeda motor keluaran terbaru,hal
apa saja yang akan kita perlakukan kepada barang baru tersebut?sudah pasti akan
menjaga dan merawatnya ,iya kan??
Jika kita diijinkan punya rumah(apakah warisan atau hasil keringat sendiri),hal apa saja yang akan
kita perlakukan kepada rumah tersebut?sudah pasti kita akan menjaga kebersihan
rumah tersebut,saya berani jamin?
Atau...
Jika kita diijinkan punya pacar/istri,hal apa saja yang akan
kita perlakukan kepada kekasih/istri kita?Sudah tentu kita akan mencintainya
sepenuh hati,menjaganya sepanjang waktu,so pasti?
Jika kita diijinkan punya anak,hal apa saja yang kita
perlakukan kepadanya?Sudah pasti kita akan memberikan yang terbaik,untuk
hidupnya,iya kan?
Mengapa jawaban atas pertanyaan yang berbeda itu sama?apa
faktor yang membuat jawaban kita sama?(karena
menurut penerawangan saya jawaban kita 99% sama,kecuali kita tidak kawan...)padahal
saya bukan sang mentalist yang bisa baca pikiran orang seperti David Coperfield
atau setara dengan bang Deddy Corbuiser.Tapi saya bisa pastikan bahwa faktor
penyebabnya adalah adalah faktor “Rasa
Memiliki” atau bahasa trendnya “Sense of Belonging”.seandainya contoh
konkret diatas bukan milik kita ,maka perlakuan berbeda akan juga kita
perlakukan kepada benda tersebut,Iya kan?? Lho koq tau lagi....?hehehehe
Rasa memiliki(Sense of
Belonging) akhir-akhir ini cenderung semakin tidak nampak lagi disekitar
kita,khususnya untuk berbagai fasilitas umum yang kita nikmati,kita sepertinya
hanya sebatas pengguna saja,tidak ikut merawat fasilitas yang ada,di lembaga
pendidikan(sekolah)siswa dan beberapa oknum guru dan staff belum merasa
memiliki fasilitas yang ada di sekolah,hal ini terbukti dari kurangnya
kepedulian untuk memelihara dan merawat sarana yang ada,kamar mandi yang kurang
bersih,dinding kelas dan meja yang penuh corat-coret,wc yang tumpet, lampu
sekolah yang sering kita biarkan menyala meski sudah terang dengan cahaya
matahari, kran air yang dirusak,sampai air yang dibiarkan tumpah karena lupa
mematikan kran (emang gak bisa lagi
dimatikan karena kran tadi sudah dirusak...hehehehe),kadang kita lupa bahwa
dengan berlaku demikian kita sudah memboroskan anggaran yang ada,memang ada
biaya yang diperuntukkan untuk itu dan menjadi tanggungjawab pimpinan lembaga
dan sang pemegang kasir,tapi kan gak ada ruginya juga bila kita ikut menghemat
pengeluaran tempat kita bekerja....,hal
sebaliknya pasti kita bisa lakukan dirumah,karena kamar mandi,kamar mandi kita
sendiri,dinding rumah,dinding rumah kita sendiri,meja dan kursi adalah meja dan
kursi kita sendiri,wc adalah wc kita sendiri,kran air adalah kran air kita
sendiri,listrik dan air yang bayar kita sendiri dll.......
Nah pertanyaannya sekarang,Mengapa kita tidak mampu
memperlakukan hal yang sama untuk fasilitas
umum,sarana dan prasarana kantor lembaga atau institusi tempat kita
bekerja?padahal tidak ada ruginya untuk kita memperlakukannya bagai milik
pribadi,iya kan?tempat kita bekerja kadang kita pandang menjadi sebagai beban
yang harus di pikul, kita tidak menikmati profesi kita,atau kadang kita anggap
tempat kita bekerja hanya untuk tempat kita cari makan atau hanya sekedar untuk
mendapat gaji untuk mendapat makan.....lho koq bolak-balik..........
Pribadi yang sudah “memiliki” “Rasa Memiliki”(Sense of Belonging) pasti akan terlihat
jelas dari cara dia bertindak/bekerja,akan juga memiliki kepedulian terhadap
fasilitas yang sudah ada,kepedulian kepada institusi/lembaganya,akan merasakan
seperti ada ikatan erat,mudah berempati,dan akan termotivasi untuk memberi yang
terbaik kepada siswanya (bila kita
sebagai guru),karena memang dia merasa siswa yang sekian orang jumlahitu
adalah miliknya(anaknya)sendiri, yang
harus dididik dan diberi yang terbaik,dan sebaliknya.......pribadi yang “BELUM
memiliki” “Rasa Memiliki”(Sense of
Belonging) juga akan nampak jelas dari caranya bekerja,dari kurangnya
kepedulian,kurangnya tanggungjawab,kurangnya motivasi yang lahir dari dalam
dirinya sendiri,yang hanya mau bekerja bila ada tekanan/paksaan dari orang yang
punya kewenangan untuk itu,(bila kita guru) yang membiarkan siswa kita “free
les” padahal kita ada dikantin sekolah atau lagi ngobrol keasikan di ruang guru
dengan gosip ter-updatenya(meskipun
memang ”free les” ini adalah les yang
sangat membahagiakan bagi sebagian
siswa).
Oleh karena itu mari sama-sama kita tumbuhkan (lagi) “Rasa
Memiliki”(Sense of Belonging) di
tempat kita bekerja,kepada orang-orang yang kita sayangi,kepada fasilitas yang
dipercayakan kepada kita untuk kita pakai sebagaimana mestinya,maka dengan
demikian kita juga sudah ikut mendukung para pimpinan kita untuk memberi yang
terbaik kepada lembaga dimana kita bekerja
Tapi ingattttt..............
Bukan berarti,fasilitas publik yang diberikan pemerintah
bisa kita bawa kerumah dan menjadi milik pribadi ya......hehehehehe
Salam “Rasa Memiliki”(Sense
of Belonging)...........yuk bersama kita nikmati Taylor swift dengan You Belong
with Me-nya.....ehhh..... kamu milikku gak sih????....😄😄
(sebagian Materi
arahan saya sebagai pembina upacara di SMPN1 Pangaribuan,senin06112017)
No comments:
Post a Comment