Wednesday, 8 November 2017

Apakah kita sudah Memiliki ”Rasa Memiliki”(Sense of belonging)?




Jika kita diijinkan punya sepeda motor keluaran terbaru,hal apa saja yang akan kita perlakukan kepada barang baru tersebut?sudah pasti akan menjaga dan merawatnya ,iya kan??
Jika kita diijinkan punya rumah(apakah warisan atau hasil keringat sendiri),hal apa saja yang akan kita perlakukan kepada rumah tersebut?sudah pasti kita akan menjaga kebersihan rumah tersebut,saya berani jamin?
Atau...
Jika kita diijinkan punya pacar/istri,hal apa saja yang akan kita perlakukan kepada kekasih/istri kita?Sudah tentu kita akan mencintainya sepenuh hati,menjaganya sepanjang waktu,so pasti?
Jika kita diijinkan punya anak,hal apa saja yang kita perlakukan kepadanya?Sudah pasti kita akan memberikan yang terbaik,untuk hidupnya,iya kan?
Mengapa jawaban atas pertanyaan yang berbeda itu sama?apa faktor yang membuat jawaban kita sama?(karena menurut penerawangan saya jawaban kita 99% sama,kecuali kita tidak kawan...)padahal saya bukan sang mentalist yang bisa baca pikiran orang seperti David Coperfield atau setara dengan bang Deddy Corbuiser.Tapi saya bisa pastikan bahwa faktor penyebabnya adalah  adalah faktor “Rasa Memiliki” atau bahasa  trendnya “Sense of Belonging”.seandainya contoh konkret diatas bukan milik kita ,maka perlakuan berbeda akan juga kita perlakukan kepada benda tersebut,Iya kan?? Lho koq tau lagi....?hehehehe
Rasa memiliki(Sense of Belonging) akhir-akhir ini cenderung semakin tidak nampak lagi disekitar kita,khususnya untuk berbagai fasilitas umum yang kita nikmati,kita sepertinya hanya sebatas pengguna saja,tidak ikut merawat fasilitas yang ada,di lembaga pendidikan(sekolah)siswa dan beberapa oknum guru dan staff belum merasa memiliki fasilitas yang ada di sekolah,hal ini terbukti dari kurangnya kepedulian untuk memelihara dan merawat sarana yang ada,kamar mandi yang kurang bersih,dinding kelas dan meja yang penuh corat-coret,wc yang tumpet, lampu sekolah yang sering kita biarkan menyala meski sudah terang dengan cahaya matahari, kran air yang dirusak,sampai air yang dibiarkan tumpah karena lupa mematikan kran (emang gak bisa lagi dimatikan karena kran tadi sudah dirusak...hehehehe),kadang kita lupa bahwa dengan berlaku demikian kita sudah memboroskan anggaran yang ada,memang ada biaya yang diperuntukkan untuk itu dan menjadi tanggungjawab pimpinan lembaga dan sang pemegang kasir,tapi kan gak ada ruginya juga bila kita ikut menghemat pengeluaran  tempat kita bekerja....,hal sebaliknya pasti kita bisa lakukan dirumah,karena kamar mandi,kamar mandi kita sendiri,dinding rumah,dinding rumah kita sendiri,meja dan kursi adalah meja dan kursi kita sendiri,wc adalah wc kita sendiri,kran air adalah kran air kita sendiri,listrik dan air yang bayar kita sendiri dll.......
Nah pertanyaannya sekarang,Mengapa kita tidak mampu memperlakukan hal yang sama untuk fasilitas  umum,sarana dan prasarana kantor lembaga atau institusi tempat kita bekerja?padahal tidak ada ruginya untuk kita memperlakukannya bagai milik pribadi,iya kan?tempat kita bekerja kadang kita pandang menjadi sebagai beban yang harus di pikul, kita tidak menikmati profesi kita,atau kadang kita anggap tempat kita bekerja hanya untuk tempat kita cari makan atau hanya sekedar untuk mendapat gaji untuk mendapat makan.....lho koq bolak-balik..........
Pribadi yang sudah “memiliki” “Rasa Memiliki”(Sense of Belonging) pasti akan terlihat jelas dari cara dia bertindak/bekerja,akan juga memiliki kepedulian terhadap fasilitas yang sudah ada,kepedulian kepada institusi/lembaganya,akan merasakan seperti ada ikatan erat,mudah berempati,dan akan termotivasi untuk memberi yang terbaik kepada siswanya (bila kita sebagai guru),karena memang dia merasa siswa yang sekian orang jumlahitu adalah miliknya(anaknya)sendiri, yang harus dididik dan diberi yang terbaik,dan sebaliknya.......pribadi yang “BELUM memiliki” “Rasa Memiliki”(Sense of Belonging) juga akan nampak jelas dari caranya bekerja,dari kurangnya kepedulian,kurangnya tanggungjawab,kurangnya motivasi yang lahir dari dalam dirinya sendiri,yang hanya mau bekerja bila ada tekanan/paksaan dari orang yang punya kewenangan untuk itu,(bila kita guru) yang membiarkan siswa kita “free les” padahal kita ada dikantin sekolah atau lagi ngobrol keasikan di ruang guru dengan gosip ter-updatenya(meskipun memang ”free  les” ini adalah les yang sangat membahagiakan  bagi sebagian siswa).
Oleh karena itu mari sama-sama kita tumbuhkan (lagi) “Rasa Memiliki”(Sense of Belonging) di tempat kita bekerja,kepada orang-orang yang kita sayangi,kepada fasilitas yang dipercayakan kepada kita untuk kita pakai sebagaimana mestinya,maka dengan demikian kita juga sudah ikut mendukung para pimpinan kita untuk memberi yang terbaik kepada lembaga dimana kita bekerja
Tapi ingattttt..............
Bukan berarti,fasilitas publik yang diberikan pemerintah bisa kita bawa kerumah dan menjadi milik pribadi  ya......hehehehehe
Salam “Rasa Memiliki”(Sense of Belonging)...........yuk bersama kita nikmati Taylor swift dengan You Belong with Me-nya.....ehhh..... kamu milikku gak sih????....😄😄

 (sebagian Materi arahan saya sebagai pembina upacara di SMPN1 Pangaribuan,senin06112017)



No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...