Friday, 6 October 2017

Ketika Sosok Pemersatu itu sudah Tiada

Dikisahkan di sebuah Kerajaan hiduplah seorang Raja dan Ratu yang baik hati dan bijaksana yang senantiasa berusaha menjaga agar kedamaian selalu  berdiam di negri yang dipimpinnya,mereka mempunyai 9 orang anak,terdiri dari 4 orang pangeran dan 5 orang putri,setiap mereka mempunyai sifat dan pribadi yang berbeda.Keempat pangeran itu juga memiliki kemampuan dan talenta yang berbeda-beda.Ada pangeran yang ahli dalam berkuda,yang lain ahli dalam menggunakan senjata perang,ada juga yang ahli dalam strategi perang saja,keempat pangeran ini menjalankan kemampuan  mereka demi satu tujuan ,yaitu turut membantu sang Raja dan ratu menjaga negrinya dari serangan musuh yang ingin menghancurkan kerajaan tersebut.Raja dan Ratu juga mempunyai sifat yang tidak banyak bicara tidak suka terlalu banyak tampil di depan para rakyatnya,mereka selalu berusaha membuat program dan usaha-usaha bagaimana supaya rakyatnya bisa hidup sejahtera,dengan berbagai usaha yang halal tentunya.Demikian juga untuk menjaga kerukunan diantara anak-anaknya,kedua pemimpin ini juga selalu menanamkan rasa cinta dan kasih untuk anak-anaknya,supaya nanti kelak bila sudah tiada,mereka tidak terpecah belah......Demikianlah terus menerus sampai keempat pangeranya bertumbuh besar dan kerajaan yang dipimpinnya hidup rukun dan damai.
Waktu terus berjalan,usia sang raja pun semakin senja demikian juga sang Ratu,menjelang akhir tahun ,kedua pimpinan tersebut meninggal dunia,rasa duka meliputi segenap negri yang dipimpinnya,mereka merasa kehilangan sosok pimpinan yang rendah hati,yang lugas,yang tidak banyak menuntut,yang selalu menjauhkan diri dari segala bentuk pertikaian...kesedihan melimpah juga dirasakan para pangeran dan putri kerajaan,mereka merasa kehilangan sosok pemersatu dalam keluarga istana,meskipun para pangeran sudah dewasa,namun mereka masih bimbang akan keberlangsungan kerajaan ini,apakah sepeninggal orangtua mereka,keempat pangeran dan putri-putri kerajaan masih akan tetap bersatu,tidak terpecah belah sebagaimana harapan sang Raja dan ratu ?siapakah yang bisa menyatukan mereka,seandainya diantara mereka ada pertikaian?Siapakah nanti yang menjadi penerus nama kerajaan ini,supaya tetap dikenang para rakyatnya??itulah pertanyaan yang selalu ada dalam benak para keturunannya.Mereka mencoba mencari jawaban itu dengan mendatangkan beberapa penasehat kerajaan,dengan pemaparan masing-masing penasehat mereka mendapatkan banyak hal,tentang bagaimana solusi terbaik akan hal itu.dari sekian penasehat yang diundang memberi masukan,Seorang dari antara mereka,memberi pemaparan yang sangat singkat.Dia hanya memberi satu kata,untuk semua keturunan Raja tersebut supaya tetap dalam kerukunan dalam memimpin kerajaan,beliau mengisahkan bahwa,ayah kalian dulu menjalankan prinsip tersebut selama kepemimpinannya di negeri ini dan dalam keluarga istana,satu kata tersebut yaitu "KASIH",hiduplah selalu dalam kasih dan damai sejahtera,mengalahlah untuk mendapat yang terbaik,tidak perlu meributkan akan warisan kerajaan,dan berusahalah menjauhi pertikaian.......
mendengar penjelasan tersebut,semua keturunan raja merasa lega,dan tersadar,bahwa ternyata dalam menghadapi banyak keraguan,banyak masalah akan keberlangsungan kerajaan ini,serta kekuatiran akan ada perpecahan di lingkungan kerajaan ,tidak perlu banyak resep hanya mengenakan senjata Kasih,maka niscaya semua akan baik-baik saja,setelah pertemuan itu mereka kemudian pergi menuju ke istana untuk menjalankan talenta mereka masing-masing,dengan membawa sebuah "pelita Kasih" yang harus terus menyala di dalam hati mereka........Namun satu pertanyaan lagi muncul,sampai kapan pelita itu menyala??hanya waktu yang bisa menjawabnya....itulah sebuah kisah dari negri antah berantah...........................................................salam Kasih untuk kita semua

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...