Hari ini kita libur bersama
lagi,saya lihat dikalender dituliskan Hari Lahir Pancasila,sepengetahuan
saya,bahwa libur nasional untuk lahirnya Pancasila adalah yang pertama
sekali,dan memang hari lahirnya Pancasila ini,hampir dilupakan malah yang sering
dirayakan adalah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober setiap tahunnya,dari sejak
SD dulu kita diingatkan dengan peristiwa G30SPKI,ditandai dengan pemutaran film
pada malam 30 September,kemudian besoknya kita ikuti upacara
bendera,mengingatkan tentang para pahlawan revolusi,hanya itu saja......
Pada tahun ini perayaan Hari
Lahir Pancasila dirasa memiliki nilai yang berbeda,disamping baru pertama
sekali dirayakan,moment tahun ini dirasa sangat bertepatan dengan kondisi
bangsa yang hampir terkoyak oleh ulah beberapa oknum dan kelompok yang ingin
menantang keberadaan Pancasila.Kondisi negara kita yang diperhadapkan dengan
gangguan keamanan,demo-demo yang hampir tiap hari,kekerasan,pembunuhan dan
bahkan disintegrasi bangsa yang hampir tercerai berai oleh isu SARA yang
dihembuskan oleh orang-orang picik yang “merasa” paling pintar sendiri diantara
banyak anak bangsa yang benar-benar pintar dan yang cinta NKRI.
Isu SARA yang
memang sangat rentan dan sensitif bagi kesatuan bangsa kita,ternyata dibidik
oleh orang-orang yang ingin membuat gaduh bangsa ini,mereka berpikir dengan
memainkan isu ini,sama ibarat jualan es crim di musim panas,ya laku keraslah.......
Momentum Hari lahirnya Pancasila
ini seharusnya mengingatkan kita seluruh komponen bangsa akan Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
Disaat ada yang mencoba mempermainkan isu agama
untuk menolak,meng asingkan seseorang atau sekelompok orang yang berbeda agama
dengan kita,kembalilah lihat burung
Garuda yang berdiri gagah seakan berkata bahwa kita adalah bangsa yang
berkeTuhanan yang Maha Esa.Janganlah menilai agama orang lain itu tidak
benar,yakinlah semua agama adalah baik dengan ajaranya,buktinya bahwa negara
mengakuinya ada di Indonesia,coba kalau agama itu tidak benar?pasti akan
dibubarkan,iya kan? tapi yang membuatnya tidak baik adalah orang-orang di
dalamnya yang tidak benar.
Ketika ada kondisi yang tidak
lagi menghargai kemanusiaan dengan melakukan kekerasan,intimidasi,teror bahkan
pembunuhan,kembalilah lihat burung Garuda
yang berdiri gagah seakan berkata bahwa kita adalah bangsa yang menghargai
kemanusiaan,yang mengharapkan perlakuan yang adil serta beradab.manusia dalam
arti universal,tanpa memandang suku atau asalnya dari mana,agamanya dll.
Ancaman Disintegrasi bangsa kita
saat ini berada pada titik yang mengkwatirkan,bermacam organisasi dan kelompok
seharusnya semakin memperkuat rasa kebangsaan kita,tapi ternyata tidak,kelompok
lain berlawanan dengan kelompok yang satu lagi,organisasi A konflik dengan
organisasi B demikian seterusnya,partai politik saling bersikutan apalagi dalam
moment pilkada,menghalalkan segala cara hanya untuk bisa memenangkan sebbuah
kontestasi, kembalilah lihat burung
Garuda yang berdiri gagah seakan berkata bahwa kita adalah bangsa yang
mencintai persatuan,yang tidak mengkotak-kotakkan anak bangsa berdasarkan SARA
yang juga menyakini dengan persatuan maka tujuan akan mudah kita
capai,mengigatkan kita tentang analogi sapu lidi.
Seiring dengan perkembangan
teknologi yang sudah mewabah sampai kepelosok negeri,lalu lintas dunia maya
yang ramai dengan berbagai aplikasi dan media sosial lainya,memacu setiap
penggunanya untuk memamfaatkan media sebebas-bebasnya,saking bebasnya,tanpa
memilih dan memilah kata-kata yang pantas untuk menyatakan perasaan kebencian
kepada orang lain,tak terkecuali kepada para pemimpin negara,pemimpin
daerah.sungguh sebuah ironi ada beberapa orang yang dengan sadar
menghina,menghujat,merendahkan martabat para pemimpinnya.Bukan tidak terima
dengan kritik,tapi alangkah eloknya bila setiap yang mengkritik,juga harus
menyiapkan solusi atau jalan keluar tentang hal yang dikritiknya itu ,kembalilah lihat burung Garuda yang berdiri
gagah seakan berkata bahwa kita sebagai rakyat seharusnya tunduk kepada
pemerintahan yang sah yang dipilih melalui proses yang demokratis,mari kita
dukung mereka akan program yang mensejahterakan rakyatnya,dan mari juga kita
koreksi bila ada hal-hal yang kurang tepat yang tidak berjalan pada rel yang
benar,kritisi mereka tentu dengan solusi yang mencerahkan.
Tak bisa kita pungkiri Program
yang sudah berjalan sampai ketingkat desa,sudah dirasakan sebagian rakyat,bahkan
di kabupaten Tapanuli Utara tempat saya berada,rakyat sudah mengakui ada
perubahan kearah yang lebih baik,meskipun masih ada yang harus
diperbaiki.Adalah hal wajar masih diperlukan pembenahan diberbagai sektor,baik
ditingkat daerah atau nasional.kita jangan hanya bersungut-sungut ibarat anak
kecil yang minta sesuatu dan harus diberikan,ketika ada tuntutan kita untuk
taraf hidup yang kebih baik,ingatlah semua itu butuh proses, kembalilah lihat burung Garuda yang berdiri
gagah seakan berkata bahwa pembangunan yang merata,kesejahteraan adalah
milik seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali,baik di kota maupun di desa.
Saya Indonesia.......Saya Pancasila.............
No comments:
Post a Comment