Wednesday, 19 April 2017

"AhOK ngak KeOK"

Tak dapat dipungkiri bahwa  akhir-akhir ini hampir mayoritas masyarakat Indonesia memperbincangkan sebuah fenomena yang terjadi di ibukota,tak terkecuali yang tinggal dipelosok negeri ini yang mengikuti pemberitaan lewat media massa,apalagi kalau bukan Pilgub DKI,Hari ini adalah titik puncak akumulasi dari perbincangan tersebut,sesuai hasil exitpoll dan quickcount bahwa pasangan Anis -Sandi dinyatakan unggul dari Ahok-Djarot 42%:57%.
Terlepas dari hasil hitung cepat tersebut,ada satu hal yang layak untuk diangkat sebagai bahan renungan,yaitu sosok seorang Ahok.Sosok politikus yang sangat berbeda dari politikus lainnya di tanah air,sikapnya yang tegas dan Bersih membuat sebuah suasana yang berbeda dari  sebelumnya,jiwa kepemimpinan dan terlebih rasa kemanusiaan yang tinggi telah membuat seorang Ahok bagai seorang idola bagi banyak orang.Penulis sendiri yang bukan warga DKI bahkan yang tinggal di pelosok negeri ini pun ikut bangga punya tokoh Indonesia seperti Basuki,Tokoh yang getol melawan ketidak adilan,memerangi  korupsi yang sudah membelit bangsa ini sampai ke sendi-sendi yang terkecil sekalipun.Seorang tokoh impian yang diharapkan akan semakin "Berang"melawan kemunafikan,tegas kepada tikus-tikus got yang menggerangi hak rakyat jelata
Sosok kontropersial seorang Ahok sampai menimbulkan beragam gerakan yang identik dengan 3 digit yang sangat disukai oleh sekelompok kaum tertentu,entah apa maknanya tak semua orang paham,hanya sebagian kecil elit saja yang mengerti akan makna dari gerakan tersebut.Sangat disayangkan jika basic dari berbagai gerakan tersebut hanya untuk menggulingkan seorang Ahok yang nyata-nyata berasal dari kaum minoritas di negeri yang maha plural ini,terlalu banyak energi yang terbuang sia-sia,terlalu banyak hari-hari yang kita kosongkan hanya untuk menunjukkan rasa kebencian kita,terlalu banyak orang yang harus diturunkan ke jalan-jalan hanya untuk menuntut"Seorang" Ahok,dan terlalu......terlalu...banyak......
Hari ini Rakyat DKI sudah menentukan pilihanya kepada Gubernur yang baru,bukan Ahok,tapi untuk sebuah negara Demokrasi,ini sebuah ke niscayaanan dan adalah hal yang biasa bila dalam sebuah kompetisi ada yang Menang dan Yang Kalah,hal inilah yang membedakan negara kita dengan negara yang menganut sistem kerajaan dimana rakyat tidak dapat secara langsung memilih pemimpinnya,Rakyat DKI sudah memilih secara langsung  dengan nurani dan mudah-mudahan bukan dengan intervensi atau pressure dari pihak tertentu.Itulah makna sebenarnya dari sebuah pesta Demokrasi.
Namun satu hal yang tidak akan dilupakan oleh bangsa ini bahwa sosok seorang Ahok telah membangunkan bangsa ini dari miskinnya sosok politikus yang peduli kepada rakyatnya,yang berani membuat kebijakan yang pro kepada wong cilik,yang tidak gentar akan konsekuensi dari kebijakan yang pro kepada rakyat banyak.semoga akan lahir ahok-ahok di negeri yang tercinta ini......terimakasih pak Ahok,bukan hanya jabatan seorang Gubernur tempatmu untuk terus berbuat baik dan memberi contoh bagi kaum muda..........

No comments:

Post a Comment

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...