Sunday, 17 May 2020

Panen Raya di tengah Bencana



Padiku sayang dikau kurindu

Parasmu elok terbayang selalu

Semilir angin menggoyang tubuhmu

Seakan membisikkan suara merdu..

 

Lama dikau kunanti

rindu itu sudah pasti

Ibarat dua sejoli yang jatuh hati

Tak bertemu ibarat mau mati

 

Saatnya kini tiba

Waktunya kaum kecil bersuka

Walau ditengah musibah

Virus yang bernama corona….

 

 

Sebait puisi ini menggambarkan suasana hati dari kami petani tradisional di sudut negri ini,yang menantikan dengan penuh harap satu masa dimana ada sukacita,puncak dari proses yang cukup Panjang yang sudah kami lakoni.

Bait puisi ini juga gambaran apa yang terjadi saat ini di sekitaran kecamatan Pangaribuan,kabupaten Tapanuli Utara-Sumatera Utara.Para “orang-orang mulia” alias petani di daerah ini akan segera memasuki musim panen,musim yang dinanti dengan sukacita setelah melalui proses yang lumayan melelahkan bagi petani tradisional,mulai dari menyemaikan benih, mempersiapkan lahan tanam,menanam dan menyiangi serta melakukan pemupukan,sampai pada musim panen yang tentunya lebih”menguras “tenaga.


Musim Panen,adalah musim yang dinanti ibarat dua sejoli yang sudah lama menjalin cinta dengan segala kisah yang menyakitkan dan segala kasih yang menyenangkan bagi mereka dan akan segera mengakhiri masa pacaran,sungguh waktu yang dinanti-nantikan pastinya…..kami sangat berharap banyak untuk setiap musim panen yang kami lakoni,dengan hasil yang memuaskan tentu akan berdampak pada perekonomian keluarga,kebutuhan pangan kami dan anak-anak kami akan tercukupi,meskipun itu hanya cukup sebatas makan nasi yang banyak,tidak berpikir dua kali untuk “Tabbu”karena sekarang sudah tentu tidak lagi membeli beras di warung sebelah.

Musim Panen  tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,panen tahun ini berlangsung di tengah-tengah bencana dunia yang belum berakhir sampai saat ini.sudah ribuan korban meninggal,puluhan ribu yang terjangkit,virus yang satu ini memaksa orang-orang untuk tetap berada di rumah,social and physical distancing.berbagai upaya sudah dilakukan banyak orang untuk menemukan vaksin atas penyakit ini,tapi sampai hari ini hasilnya masih nihil.banyak sector terkena imbas Covid-19 ini,perekonomian adalah yang paling terhempas.semua orang terdampak,dikota apalagi kami yang ada di desa,nilai jual komoditas barang kami rendah.semua orang prihatin…..

Musim Panen,memberi harapan baru bagi petani,harapan untuk menuai  hasil yang menggembirakan ditengah-tengah banyaknya keprihatinan,ditambah lagi ancaman seperti hama tikus,cuaca yang kadang ekstrim,serta harga pupuk yang “mahal”menurut ukuran kami.


bu tani  dan pak tani...

Tapi Musim Panen di tengah musibah ini,mengingatkan kami petani untuk bersyukur kepada Tuhan yang memelihara hidup kami , yang mengatur panas terik dan hujan penyejuk,sehingga tanaman kami bertumbuh dengan baik,tanah yang subur tempat tertancapnya akar-akar padi kami,terimakasih kami juga untuk alam……

Horas Manggotil tu sude akka dongan pangula,sai gabe naniula,tibu salpu si corona,babaniasu…

Pangaribuanmei2020

 

 

Sunday, 3 May 2020

HARDIKNAS di Tengah Pandemi...

Harusnya pagi ini saya memakai baju Kebanggaanku untuk mengikuti upacara bendera di sekolah ,ya hari ini Sabtu 2 Mei 2020,semestinya hari ini kami akan melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional sebagai mana biasanya dilaksanakan setiap tahun ,seharusnya siswa/I kami sudah berbaris rapi di lapangan untuk ikut berperan sebagai peserta ataupun sebagai petugas upacara,seharusnya….dan seharusnya masih banyak hal yang harus kami lakukan di hari special ini…
Tapi tahun ini,berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,tidak ada lagi upacara bendera di sekolah,tidak ada kemeriahan seperti yang dulu lagi.suasana Hari Pendidikan Tahun ini diselimuti kekuatiran akan pendemi Covid -19.sudah sebulan lebih sekolah ditutup demi memutus rantai penyebaran virus yang satu ini,tidak ada lagi tatap muka dengan siswa di ruang kelas,tidak terdengar lagi suara riuh anak-anak,tidak terlihat lagi anak-anak berlari kecil di lapangan sekolah,semua sudah berbeda.dan thema Hari Pendidikan Nasional juga disesuaikan dengan apa yang terjadi hari ini.”Belajar dari Covid-19”demikian tema yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nasional.Ya..belajar dari Covid-19.
Seiring dengan pandemi ini,proses belajar telah dirancang oleh pemangku kebijakan dengan metode daring(online).kegiatan ini dilaksanakan sehari setelah libur sekolah di umumkan.grup whatsap orangtua dan guru yang sudah ada sebelumnya langsung dijadikan media untuk menyampaikan materi pembelajaran dan menyebarkan informasi penting.setiap hari guru menyapa dan memberikan materi pembelajaran serta membuat penugasan online,tapi ditemukan ada kendala,ternyata tidak semua siswa yang sudah memiliki ponsel pintar ini,sehingga tidak bisa terlibat di proses pembelajaran daring ini.beberapa guru mensiasati hal ini dengan memberikan penugasan tertulis.Wajar memang ditemukan kendala disana-sini,maklum baru kali kita dipertemukan dengan masalah seperti ini.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini,selaras dengan ungkapan sang Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berkata“Jadikan setiap tempat sebagai sekolah,dan setiap orang sebagai guru”.untuk saat ini dan untuk beberapa hari kedepan(semoga dalam hitungan hari….)ketika sekolah ditutup sementara,dan dianjurkan untuk tetap di rumah saja,maka rumah beralih fungsi menjadi sekolah bagi anak-anak.ketika tidak bertemu lagi dengan guru,untuk beberapa hari ke depan,maka peran orangtua,abang/kakak atau siapa saja yang ada di rumah menjadi guru bagi anak-anak.semua serba canggung sebenarnya,tapi pandemic ini mengharuskan kita untuk melakukannya.kita tidak boleh terlena dengan libur Panjang ini,jika tidak ingin mutu Pendidikan kita terperosot ke lembah yang paling dalam.Belajar dari Covid-19,menuntut kepada setiap orang untuk memberi perhatian khusus ke dunia Pendidikan ini.guru juga di tantang untuk kreatif di situasi yang tidak normal ini,untuk menemukan metode-metode pembelajaran jarak jauh,kepada pemangku kebijakan juga harus kerja keras untuk menfasilitasi ,pihak-pihak yang berkaitan lansung atau tidak langsung demi keberlangsungan pembelajaran daring ini serta mengevaluasi,sejauh mana  efektifitas kegiatan dimaksud.
Kita sadari atau tidak,pandemic Covid-19 ini telah menghantarkan kita memasuki sebuah peradaban baru,sebuah masa yang tidak pernah ada sebelumnya,tak ada seorangpun yang siap menghadapi situasi ini,semua situasi serba baru,kita dipaksa untuk mencarikan solusi permasalahan secara bersama-sama,kita dipaksa kreatif disaat yang terjepit.berat memang…tetapi kita tidak boleh menyerah tanpa usaha.Libur yang Panjang ini memberi kita ruang untuk merenung sembari mencari solusi bisa menyapa anak didik kita serta menyampaikan setitik ilmu disituasi yang serba sulit ini.
Harapan kita semua,semoga badai ini cepat berlalu,dan kita kembali ke kehidupan normal…Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2020.

(dari halaman SMP Pulo Pakpahan,2 Mei 2020)




Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...