Monday, 23 April 2018

Belajar Enggan,Nilai(maunya)Denggan..



 Denggan=Bagus
Hari ini,duapuluh tiga April sampai dua puluh enam April 2018,semua sekolah setingkat SMP/MTs se antero nusantara melaksanakan Ujian Nasional secara serempak,sama seperti tahun –tahun sebelumnya Ujian nasional sudah dilaksanakan dengan dua metode,yakni dengan sistem komputerisasi (UNBK) dan dengan sistem manual alias Kertas dan Pensil(UNKP).Apapun bentuk dan mode yang dipilih dalam pelaksanaan nya,tetap memakai nama”Ujian”.Sesungguhnya Ujian adalah sarana untuk mengetahui sejauh mana pencapaian sudah diraih,baik itu pencapaian peserta didik setelah tiga tahun dibekali oleh bapak/ibu gurunya. Lewat ujian ini,terlihat bagaimana kemampuan siswa selama belajar, Ujian digunakan untuk mengetahui apakah mereka sanggup untuk mencapai suatu pelajaran itu atau tidak. Ujian juga mempunyai fungsi lain yaitu untuk mengetahui kinerja guru dan kepala sekolah.disamping itu Ujian Nasional juga bisa dimamfaatkan menjadi penyemangat,penyemangat kepada sekolah yang peringkat perolehannya tahun pelajaran yang lewat masih dirasa masih jauh dari harapan,maka tahun ini harus lebih semangat untuk bisa memperbaiki peringkat sekolahnya..
Namun sangat disayangkan,bagi sebagian peserta didik ujian bisa bermakna ibarat sebuah horor yang menakutkan,Mengapa hal demikian bisa terjadi? Banyak hal yang mempengaruhi diantaranya,Karena menurut mereka ujian itu hanya mengejar supaya mereka mendapatkan nilai yang”lumayan”yang tercantum dalam selembar ijasah sehingga mereka bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri yang didambakan,sehingga kegiatan ibarat rebutan mendapat tiket ke untuk bisa masuk ke sebuah tempat pertunjukan. minimnya persiapan siswa selama ini juga bisa menjadi penyebab ujian menjadi sebuah momok yang menakutkan.yahh...bagaimana gak menakutkan,saat proses pembelajaran gurunya serius..ehhh siswanya yang kurang serius,disuruh banyak baca buku,malah hobinya update status mulu.Mungkin sebagian kecil dari siswa punya prinsip”Belajar No,Lulus Yes”..wuihhhh uenak banget ya !!
Naluri seorang guru  yang dikenal dengan istilah “Kasih dan sayang”kembali diperhadapkan dengan tingkah laku anak didiknya saat menjelang dan saat pelaksanaan ujian.ada sebagian muridnya sudah merasa lulus padahal masih pake pakaian seragam putih biru,petantang petenteng saat pelaksanaan ujian,ehhh.....tiba saat nilainya dipampang di depan umum,nyalinya ciut gak berani liat urutan namanya,yah..itulah sebagian realita yang dihadapi para pendidik akhir-akhir ini,tapi yahhh namanya juga guru,harus selalu berani”sabar” dan “Manganju” murid-muridnya.Dilema lain yang dihadapi oleh sosok guru yang mungkin tidak disadari oleh muridnya adalah dalam pemberian nilai,jika kita tulis “Apa adanya”rasanya nggak tega,apa iya nilai yang(kadang) dibawah standar(KKM)harus kita cantumkan juga dilembar berharga yang akan menjadi saksi sejarah masa sekolahnya yang mungkin akan diceritakan kepada anak cucunya kelak???sebuah dilema,memang......akhirnya ditulislah”Ada apanya”dengan berbagai  pertimbangan yang matang dari seorang guru dan juga dengan pengharapan yang pasti,dengan nilai yang ini bisa semakin memotivasi siswanya untuk belajar lebih giat ditingkat selanjutnya(beberapa siswa memang terbukti begitu)itu alasannya,yang lain tidak ada....(jadi jangan meng-gurui kami dengan  ulasanmu”nilai yang didongkrak itukan bisa jadi racun,itu ngak jujur,nepotisme itu...bla-bla-bla.....”)
Namun,Hasil Ujian Nasional tahun ini sama seperti tahun sebelumnya akan digunakan sebagai persyaratan masuk/tidaknya ke sekolah lanjutan atas yang berstatus negeri.Hal ini tentu bisa memberi motivasi yang kuat kepada siswa SMP untuk semakin mempersiapkan diri sehingga bisa memperoleh nilai yang”lumayan” tinggi sehingga sekolah yang diidamkan bisa menerimanya setelah saatnya tiba.terlepas dari dinamika pelaksanaan ujian yang pasti sedikit membuat siswa tertekan dengan berbagai persiapan selama ini,kami yakinkan kepada peserta didik untuk mengikuti ujian dengan baik,serius tapi jangan terlalu memporsir tenaga ota dan......telitilah dalam menentukan pilihan a,b,c atau d
Akhir kata selamat ber-Uji semua siswa/i kami,musnahkan stigma” Belajar No,Lulus Yes”tapi lahap habis semua soal yang diperhadapkan padamu.....Alles gutte..

Sunday, 8 April 2018

Saya Unik,Kamu Juga...


Sore hari yang dingin karena ditaburi hujan rintik,di depan rumah saya,sekelompok ibu-ibu bercerita tentang banyak hal,dari keadaan padi mereka di sawah yang akhir-akhir ini sering di datangi tamu tak di undang alias “Bagudung”,tentang tetangga mereka yang sedang sakit,tentang anak-anak mereka,sampai tentang Pilkada yang lagi hangat saat ini....saya beri perhatian saya kepada perbincangan mereka,tentang topik yang mereka ulas,dengan sekali-sekali menyeka perkataan mereka,namun satu yang paling menarik perhatian saya adalah,ketika seorang ibu mengeluh tentang anaknya”siampudan” yang menurut ibu tadi jauh beda sama anak-anaknya yang lain.Siampudan ini agak bandal,suka melawan,susah untuk disuruh dan lain-lain,sekali-sekali si ibu ini membandingkan “Siampudan”nya ini dengan anaknya yang lain,.......demikianlah obrolan di sore hari ,sampai mereka harus bubar karena harus mengerjakan tugas rutinitas sebagai seorang ibu di rumah masing-masing
Koq bisa beda ya?siappudanya dari anak yang lain?,padahal satu mereka berasal dari satu pasang suami/istri,mereka tinggal di rumah yang sama,mereka mendapat kasih sayang yang sama dari orangtuanya,sebagai orangtua memang kebingungan itu wajar terjadi.”Boasa mamukka tadduk nuaeng on?
Nah ternyata banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka adalah unik,karena tidak menyadari hal ini,kadang banyak diantara mereka yang minder dengan keadaan mereka atau bahwan sebaliknya,mereka menjadi congkak,tinggi hati,selalu memandang rendah orang lain,karena membandingkan dirinya dengan orang lain.
Saya jujur saja termasuk dalam kelompok orang yang sering minder bila melihat orang lain,termasuk teman-teman yang sebaya dengan saya,saya minder karena bila dibandingkan mereka yang sudah berhasil karena saya belum termasuk orang yang berhasil(untuk saat ini,karena besok lusa saya akan jadiorang sukses),mereka yang tinggal di kota besar sedangkan saya hanya “menjaga gawang” di kampung halaman,mereka yang badanya gemuk sedangkan saya masih kurus(untuk saat ini..hehehe) dan masih banyak hal lain yang membuat saya kadang merasa berkecil hati,kadang berkata dalam hati”ahhh saya hanya seekor cacing,kecil dan tak masuk perhitungan”
Kesalahan besar saya adalah,saya (kadang)tidak menerima diri saya apa adanya,saya tidak menyukuri apa yang ada pada saya,yang saya lihat hanya kelemahan saya,kemiskinan saya,kekurusan saya, dan hal-hal negatif lain yang ada pada saya.Jika ini saya sadarisejak awal,kemungkinan rasa minder itu tidak akan pernah singgah di hati saya.Ternyata itulah yang disebut keunikan,ya..Unik.bila sekarang saya seperti ini,orang lain seperti itu,disilah keunikan itu nampak jelas
Syukurlah hari ini,saya dapat pencerahan tentang Keunikan saya dan orang lain dari Amang Pendeta Siagian ,beliau dengan bahasa sederhana menggambarkan keunikan kita masing-masing dari segi theologi yang menjadi bidang ilmunya.Tuhan saja tidak pernah mempermasalahkan keunikan ciptaanya,koq kita ciptaannya kadang jadi mempermasalahkannya?sudah dicipta kita dengan keadaaan seperti ini,tapi namanya manusia,ingin berubah menjadi seperti itu(sampai-sampai ada orang yang menirukan tokoh –tokoh tertentu).
Berubah itu adalah hal yang wajar dan memang harus mengikuti perubahan,yang salah adalah ketika kita tidak merasa puas dengan apa yang kita punya,hidung yang sedikit mancung(ke dalam),kulit yang sedikit hitam(pait),postur tubuh yang sedikit kurus(kerontang) dan hal lain yang tidak kita sadari adalah ciptaan sempurna dari Tuhan.
Saya unik,dan kamu juga....jadi ketika saya terbiasa dengan hal biasa yang saya lakukan,jangan vonis saya,bahwa saya orang aneh,karena saya juga tidak akan lagi mengatai kamu dengan kebiasaanmu itu,yang selama ini agak aneh bagi saya,karena sekarang saya sadar,bahwa kita,sama-sama Unik,
Setiap Orang dilahirkan dengan keunikannya masing-masing,tugas kita adalah menghargainya...

.........Salam Unik


minggusoredelapanaprilduaribudelapanbelas

Aku Bangga Menjadi Guru (sebuah refleksi diri)

Semua pekerjaan  yang halal sesungguhnya adalah profesi yang mulia. Dari sekian banyak profesi yang mulia tersebut profesi Guru adalah salah...