Hari ini bertambah dua keluarga yang bersedia menjadi
seorang hamba di tengah-tengah jemaat Tuhan di GKPI Pakpahan Resor Pangaribuan.mengapa
saya menyebut keluarga? Karena yang menjadi hamba itu bukan hanya diri
pribadinya tetapi ikut serta keluarganya,jika seorang suami menjadi “Sintua”,maka
istrinya,anaknya atau siapa saja yang ada di rumahnya juga harus dituntut mencerminkan hidup dan perangainya sebagai keluarga
sintua yang di hormati,dituakan karena kehidupanya yang layak menjadi panutan
orang-orang disekitarnya.Bila saja ada yang menyimpang,maka tak segan-segan
orang lain akan berkata”Asal holan sintua
do”,atau”,lho,kok bisa ya,padahal dia
kan keluarganya sintua?”dan masih banyak lagi tantangan yang dihadapi oleh
seorang figur sintua,oleh karena itu tidak semua bisa dan bersedia menyerahkan hidupnya menjadi seorang pekerja di ladang Tuhan.dibutuhkan prasyarat
yang ekstra ketat dan melekat,bagi seorang hamba Tuhan yang menyerahkan
hidupnya.terlepas dari prasyarat tadi,keputusan untuk bersedia menjadi hamba Tuhan
di gerejanya patut kita apresiasi dan kita dukung,ini artinya akan bertambah pekerja
yang akan mempersiapkan,melayani jemaat Tuhan di GerejaNya,sehingga pelayanan akan
semakin baik ,dan nama Tuhan akan semakin dipermuliakan.
Amang St.Pantun Pakpahan dan St Rittar Pakpahan,selamat mengemban
Tugas yang Maha Berat dan Maha Mulia ini amang. Ibarat sebuah alat mungkin
amang berdua merasa tidak layak atau memenuhi kualifikasi,tetapi Jika Tuhan yang
memilih dan mau memakai,maka amang berdua bisa menjadi alat yang berguna dan
bermamfaat di dalam tanganNya di tengah-tengah jemaatNya.Beratnya tanggung
jawab yang akan amang berdua emban jangan sampai mematahkan semangat amang.Mungkin
saja tidak semua tugas di ladangNya bisa amang kerjakan,tapi ingat amang lah
pelayanan kepada TUhan tidak diukur dari
sedikit banyaknya yang kita perbuat,melainkan kesungguhan dan kesetiaan kita
melakukan pelayanan tersebut.
Sekali lagi amang…selamat melayani dan tunaikanlah Tugas
pelayananmu.. Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.Horas…horas..horas